Saat yang muda tampil 'rebel', Didiet Maulana yang terbilang 'pemain lama' dalam desain wastra Nusantara memilih menampilkan koleksi yang cukup santai. Koleksi bertajuk 'Mentari di Maumere' menurutnya ditujukan guna memberikan inspirasi liburan akhir tahun.
"Kenapa 'Mentari di Maumere'? Karena ingin memberikan secercah harapan dan pelita bagi teman-teman perajin dan mama-mama penenun di Maumere. Enggak cuma mama-mama, tapi penenunnya tadi anak-anak muda," ujar Didiet dalam kesempatan serupa.
Busana liburan yang lekat dengan nuansa santai malah bisa terkesan berat saat itu diolah dari tenun. Namun Didiet menyiasatinya lewat padu padan dengan lurik. Lurik dari Klaten, Jawa Tengah dan Yogyakarta mampu membuat tampilan tenun lebih ringan dan segar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesan santai dan segar mampu dilihat dari look busana pria di mana Didiet menggunakan siluet berupa celana panjang, celana pendek juga kemeja. Kemudian dari look busana wanita, ia menggunakan siluet blus, tube top, jogger pant, rok, kulot panjang, luaran, juga sleeveless blouse.
Warna-warna tenun yang 'bold' dipadukan dengan warna lurik yang lembut semisal warna coklat tua dan merah marun berpadu dengan lurik bergaris krem dan putih.
Hanya saja memang ada beberapa look busana wanita yang terkesan 'berat'. Dalam suasana liburan, tentu memadukan tiga pieces busana untuk dalam satu tampilan malah cenderung terlihat agak formal dan 'berat'.
(chs)