Lagi Melonjak, Siapa Saja Orang yang Berisiko Tertular Covid-19 XBB?

CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2022 18:15 WIB
Ilustrasi. Ada beberapa orang yang berisiko tertular subvarian XBB. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Virus corona penyebab Covid-19 subvarian Omicron XBB kini tengah 'mampir' di Indonesia. Sejumlah pasien dinyatakan positif terinfeksi subvarian anyar ini.

Lantas, siapa saja orang yang berisiko tertular subvarian XBB?

XBB merupakan subvarian atau mutasi dari varian Omicron. Nama terakhir merupakan varian SARS-CoV-2 yang kini mendominasi di tengah masyarakat.

Subvarian satu ini dilaporkan memiliki kemampuan untuk menular dan menyebar lebih cepat dibandingkan mutasi varian Omicron lainnya.

Gejala Covid-19 Subvarian XBB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut subvarian ini jadi biang kerok peningkatan jumlah kasus harian di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Kendati demikian, sejauh ini gejala Covid-19 subvarian XBB yang dilaporkan cenderung ringan-sedang.

"Gejala mirip Omicron, tapi ada kemungkinan bercampur dengan gejala khas varian Delta, yakni anosmia," ujar Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan.

Berikut beberapa gejala yang muncul di antaranya:

- demam,
- batuk,
- sakit kepala-pusing,
- lemas,
- nyeri otot,
- nyeri tenggorokan,
- pilek,
- diare,
- anosmia.

Orang yang Berisiko Tertular Subvarian XBB

Ilustrasi. Ada beberapa orang yang berisiko tertular subvarian XBB. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Pertanyaannya kemudian, siapakah orang yang berisiko tertular subvarian XBB?

Erlina menyebutkan bahwa orang yang belum pernah terpapar SARS-CoV-2 memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi XBB.

Berdasarkan temuan di Singapura, lanjut Erlina, kebanyakan pasien Covid-19 subvarian XBB umumnya belum pernah terinfeksi virus yang sama sebelumnya.

"Di Singapura, infeksi Covid-19 ini [subvarian XBB] didominasi pasien yang belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya atau disebut 'covid naive'," ujar Erlina.

Selain itu, umumnya pasien subvarian XBB juga berada pada rentang usia muda-dewasa. Sementara mereka yang harus menjalani perawatan di rumah sakit didominasi oleh kelompok lansia.

Oleh karena itu, Erlina mengimbau masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan. Jangan lupa untuk tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Erlina juga menyarankan pemerintah untuk terus menggenjot vaksinasi dosis ketiga atau bosster. Pasalnya, menurut dia, pemberian dosis booster bisa meningkatkan kemampuan antibodi.

"Penelitian menyatakan dosis vaksin booster akan meningkatkan kemampuan antibodi menetralisir subturunan Omicron ini," ujarnya.

Untuk itu, siapa pun masyarakat Indonesia, termasuk orang yang berisiko tertular subvarian XBB, disarankan untuk melengkapi status vaksinasinya.

(asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK