Hati-hati, HIV Juga Picu Gejala Sesak Napas Seperti Covid-19
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan bahwa orang dengan HIV (ODHIV) memiliki risiko lebih besar terkena Covid-19 dibanding yang lain.
Tak cuma itu, hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa ODHIV yang terkena Covid-19 berisiko mengalami gejala yang lebih berat.
Ketua 2 Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) sekaligus dokter spesialis penyakit dalam Evy Yunihastuti menyebut gejala infeksi HIV atau Human immunodeficiency virus hampir serupa dengan gejala Covid-19, terutama gejala sesak napas.
Sebagaimana diketahui, Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan. Gejalanya dapat berupa pilek dan batuk parah hingga sesak napas.
Sementara, HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh memudahkan pengidapnya terpapar infeksi oportunistik yang menyerang paru. Akibatnya, ODHIV akan mengalami gangguan pernapasan atau sesak napas.
Evy, yang juga merupakan salah satu peneliti, menemukan beberapa pasien yang mengeluhkan gejala Covid-19 seperti sesak napas. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, pasien ditemukan negatif Covid-19 tapi dinyatakan positif terinfeksi HIV.
Pada dasarnya, gejala sesak napas bukan berasal dari virus HIV. Gejala itu muncul akibat kekebalan tubuh yang menurun akibat virus, yang membuat tubuh mudah terpapar infeksi oportunistik.
"Beberapa gejala infeksi oportunistik yang di paru yang menyerupai Covid-19 itu contohnya Pneumocystis pneumonia (PCP), Cytomegalovirus (CMV) di paru, jamur di paru," ucap Evy dalam sebuah webinar, Rabu (30/11).
Ia juga menekankan bahwa perbedaan diagnostik dalam gejala sesak napas di antara Covid-19 dan HIV tentunya hanya bisa dipastikan lewat tes PCR dan skrining HIV.
"Kadang sudah sembuh Covid-19 tapi masih sesak napas. Kita juga sering menemukan penyebab sesak napas itu bisa lebih dari satu. Karena kekebalan tubuh menurun, orang dengan HIV itu bisa terkena berbagai infeksi sekaligus," pungkas Evy.