Orgasme wanita kebanyakan tidak berasal dari penetrasi vagina, tetapi stimulasi klitoris. Oleh karenanya, coba saja posisi seks cowgirl untuk mengakomodasi stimulasi klitoris.
"Ini memungkinkan wanita untuk bergerak sembari memberikan gesekan alami klitoris ke tubuh pasangannya, serta bisa menggunakan jari atau sex toys untuk memberikan rangsangan tambahan," kata seksolog klinis Alexandria Saunders.
Bosan dengan cowgirl? Anda bisa menjajal doggy style untuk memperoleh kesenangan serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermasalah dengan ereksi? Coba saja posisi seks doggy style. Psikoterapi dan terapis seks Kate Klein menyebut posisi ini memungkinkan pria melihat proses keluar masuk penis sehingga menumbuhkan semangat. Penis pun bisa ereksi lebih kuat dan tahan lama.
"Gaya doggy style juga memungkinkan pasangan untuk tetap santai dan posisi tersebut cenderung tidak menghalangi aliran darah ke penis daripada posisi lain," tambah psikolog klinis dan terapis seks Alex Tatum.
Tak hanya doggy style, cowgirl pun memberikan efek serupa sebab memungkinkan lebih banyak aliran darah ke penis.
Masalah seksual yang umum dialami para pasangan adalah penetrasi dangkal dan kurang memuaskan. Posisi seks butterfly dan misionaris bisa menjawab kebutuhan akan penetrasi yang lebih dalam.
Posisi seks butterfly menempatkan wanita di bawah, terlentang di ujung tempat tidur dan pria melakukan penetrasi sembari berdiri.
"Penting bagi Anda untuk berada pada sudut dan ketinggian yang menguntungkan kedua belah pihak karena posisi ini baik untuk orang yang menyukai penetrasi dalam," kata seksolog Marla Renee Stewart, seperti dilaporkan Women and Home.
Selain itu, misionaris juga bisa melakukan hal serupa asal Anda menyelipkan bantal di bawah pinggul wanita.
Jika Anda mengedepankan keintiman, maka posisi seks lotus bisa jadi jawaban. Lotus memposisikan wanita duduk di paha pria dalam posisi saling berhadapan.
"Pria tidak bisa mendorong terlalu cepat, lotus memaksanya untuk melambat, selaras dengan pasangannya sambil saling menatap," jelas terapis seks Sarah Sepolio.
(els/asr)