Ke Korsel tak lengkap rasanya jika tak mampir ke lokasi-lokasi syuting drama Korea (drakor) yang populer itu. Itaewon Class, salah satunya, yang juga mengambil kawasan Itaewon sebagai salah satu lokasi syutingnya.
Salah satu yang saya kunjungi adalah bangunan lokasi Kafe DanBam pertama Park Sae-royi di serial Itaewon Class. Dalam kehidupan nyata, bangunan ini adalah restoran bernama Undukjib.
Meski sedang tak beroperasi, tapi banyak pelancong yang melintas dan berfoto-foto di depan restoran ini. Restoran juga tampaknya turut memajang poster serial Itaewon Class di etalasenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma lokasi syuting drakor, kawasan ini juga terkenal dengan berbagai restoran, pub, dan kafe kelas premium. Pelancong Muslim tak perlu khawatir, karena di sekitar lokasi ini juga banyak restoran yang memasang logo halal.
![]() |
Tempat ini adalah pusat perbelanjaan di Seoul yang terkenal dengan jajanan kaki lima atau street food. Letaknya hanya 200 meter dari Balai Kota Seoul.
Sesampainya di Myeongdong, cuaca dingin makin menusuk. Ponsel pintar menunjukkan suhu udara yang mencapai -3 derajat Celcius.
Ramai sekali pasar ini! Kiranya begitu yang saya ucapkan pertama kali saat tiba. Turis domestik maupun mancanegara berbaur jadi satu. Berbagai macam jajanan kaki lima yang menggoda selera ada di sini.
Di tempat ini, saya menargetkan hanya menghabiskan 10 ribu won atau sekitar Rp112 ribu untuk jajan. Apakah cukup? Jelas cukup. Dengan nominal itu, saya mampu mendapatkan tiga jenis makanan kaki lima yang lezat.
Pilihan pertama jatuh pada kue kustar yang berisikan krim kacang merah dan vanila seharga 3 ribu won. Dengan harga itu, saya mendapatkan lima kue kustar bersama krim di dalamnya yang terasa sangat manis.
Kemudian, saya membeli roti telur atau egg bun seharga 2 ribu won. Dengan harga ini, saya bisa mendapatkan tiga potong roti.
Setelah itu, pilihan saya jatuh pada oden atau eomuk (fishcakes) seharga 4 ribu won. Dengan harga ini, saya mendapatkan tiga tusuk oden.
Teksturnya kenyal, bentuknya mirip sate yang terbuat dari ikan. Ikan ini direbus dengan rasa kuah yang khas dari racikan daun bawang, lobak, kepiting, dan kaldu.
Tak hanya makanan kaki lima, kawasan Myeongdong juga dikenal sebagai surga belanja. Toko-toko berderet menjajakan kosmetik hingga barang fesyen.
Lihat Juga :GEONBAE KOREA Deungsan, 'Obsesi' Menapaki Gunung Ala Korea Selatan |
Suhu rendah pada malam hari tak menciutkan nyali saya untuk menikmati malam di luar ruangan. Saya lantas memilih mengunjungi Gwanghwamun Square.
Gwanghwamun Square merupakan alun-alun atau ruang terbuka bagi warga Seoul. Siapa pun bisa menikmati kawasan ini secara gratis.
Bahkan, kawasan ini juga sering dijadikan tempat syuting drakor. Beberapa film yang pernah syuting di sini adalah Queen In Hyun's Man yang dibintangi Ji Hyun-woo dan Yoo In-na, serta film Iris yang dibintangi Lee Byung Hun dan Kim Tae Hee.
Gwanghwamun memiliki makna yang berarti 'Gerbang Gwanghwa' atau gerbang masuk ke Istana Gyeongbok yang posisinya tepat ada di belakang kawasan ini.
Di lokasi ini terdapat dua patung ikonik tokoh Korea, yakni Patung Laksamana Yi Sun-sin dan di belakangnya ada patung Raja Sejong. Tentu saya tak lupa untuk menyempatkan diri berswafoto dengan latar patung tersebut.
(asr)