Hal ini pula yang terjadi pada orang yang suka segala sesuatu berkonsep horor termasuk wahana horor. Menurut Mira, ketika orang menjajal emosi takutnya, itu sama saja orang melatih mengendalikan rasa takutnya.
"Kalau orang mengulang perbuatannya, itu karena dia merasa mampu di situ. Dia mempunyai kemampuan mengontrol emosi yang ada. Ada sense of mastery-nya," kata Mira saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Kamis (15/12).
Sah-sah saja jika Anda ingin menguji nyali di wahana horor. Namun Mira memberikan sedikit catatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Anda perlu benar-benar mengenali apa yang Anda kunjungi. Wahana hantu atau rumah hantu akan penuh dengan segala sesuatu yang menakutkan. Tak jarang sosok-sosok itu akan mengejutkan Anda dengan aksinya. Sebaiknya Anda berkunjung karena benar-benar tahu apa yang akan disambangi, bukan karena ikut-ikutan teman.
Kemudian, komunikasikan kondisi Anda pada teman sekelompok. Kunjungan ke wahana horor biasanya dilakukan beramai-ramai sehingga penting untuk saling tahu kondisi masing-masing.
Kondisi ini terutama kondisi kesehatan dan efek yang biasa dialami tubuh saat di bawah tekanan dan ketakutan.
"Pada kasus ekstrem, ada yang kalau takut itu terus tubuhnya gemetar banget, ternyata punya riwayat kejang. Kalau ada riwayat kesehatan tertentu, diskusikan dengan teman, terbuka sama mereka," katanya.
Terakhir, kenali kondisi kesehatan mental Anda. Saat kondisi emosi sedang ekstrem di satu titik, sebaiknya pilih kegiatan yang memberikan sensasi berbeda tapi dalam takaran ringan.
"Misal lagi sedih banget, marah banget, [lalu nekat], Anda sudah bayar, nanti bukan dapet sensasinya tapi dapet efek sampingnya," jelas Mira.
(els/wiw)