Hewan Mati Tak Wajar, Kebun Binatang Hadiahi Rp150 Juta Tangkap Pelaku

Kebun Binatang Dallas, Amerika Serikat, menawarkan pemberian hadiah untuk orang yang bisa menangkap pelaku, yang diduga menyebabkan hewan koleksi mereka mati tak wajar.

Pengelola Kebun Binatang Dallas meningkatkan keamanan usai insiden kematian hewan yang tidak wajar dan kandang hewan yang dirusak. Pihak Kebun Binatang Dallas pun bekerja sama dengan kepolisian untuk meningkatkan keamanan.

"Tim perawatan hewan menemukan salah satu burung nasar berwajah lappet kami mati di habitatnya," ungkap Presiden dan CEO kebun binatang Dallas, Gregg Hudson, seperti dilansir dari CNN, Jumat (27/1).

"Hewan itu mengalami luka dan cedera yang tidak biasa. Temuan itu yang menunjukkan burung nasar tidak mati karena sebab alami," imbuhnya Hudson.

Ini merupakan insiden ketiga di kebun binatang itu dalam waktu kurang dari dua minggu. "Mengingat peristiwa baru-baru ini yang terjadi di sini di kebun binatang, khususnya macan dahan, dari Jumat lalu, dan dari kematian hewan yang mencurigakan ini, kebun binatang lalu memberi tahu polisi," ujarnya.

Pada hari Jumat (13/1), staf kebun binatang menemukan macan dahan, Nova, telah melarikan diri dari habitatnya, karena ada bagian pagar yang dipotong. Kebun binatang ditutup saat petugas mencarinya.

Nova ditemukan selamat malam itu di kebun binatang, namun selama pencarian, petugas kebun binatang menemukan kandang lutung juga telah dirusak. Semua lutung ada di kandang dan tidak ada yang terluka.

Cakupan kamera keamanan di Kebun Binatang Dallas telah diperluas setelah insiden pertama terjadi 11 hari lalu. Lalu, pengelola kebun binatang juga meningkatkan penjagaan menjadi lebih dari dua kali lipat saat malam.

Jumlah staf di Kebun Binatang Dallas yang menginap ditambah jumlahnya. Hal tersebut demi membatasi gerak beberapa hewan untuk pergi keluar dari kebun binatang.

Hadiah sebesar US$10 ribu atau sekitar Rp 150 juta akan diberikan Kebun Binatang Dallas bagi siapa pun yang punya informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku terduga pembunuhan hewan.

Sementara itu, Juru bicara Kepolisian Dallas, Kristin Lowman, menyebut, pihaknya bekerja sama dengan US Fish and Wildlife untuk penyelidikan lebih lanjut.