Banyak pasangan yang mengaku siap menikah hanya karena menginginkan hal yang sama: status ataupun gambaran pesta pernikahannya.
Padahal, ada sejumlah hal yang jauh lebih penting untuk disepakati dan dicek apakah Anda dan pasangan memang satu visi dan misi dalam membangun biduk rumah tangga.
"Apakah mereka ingin perkawinan? Apa mereka percaya pada monogami? Apa kalian berdua ingin punya anak?" kata Earnshaw.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hal yang mesti dicek terlebih dahulu soal kesamaan visi dalam perkawinan:
- Keinginan soal anak
- Keuangan, termasuk cara konsumsi, kebiasaan menabung, tujuan keuangan, dan pembagian keuangan sebagai pasangan
- Penerapan agama dalam kehidupan rumah tangga
- Politik dan nilai juga norma
- Lokasi menetap
- Soal pembagian tugas berumah tangga
- Faktor gaya hidup, seperti kegiatan akhir pekan, konsumsi alkohol, jajan, dan kesehatan masing-masing.
Lihat Juga : |
Hal penting dalam berumah tangga adalah bagaimana segala sesuatunya diputuskan bersama-sama, baik urusan yang sepele, apalagi urusan yang penting.
"Kalian bisa membuat keputusan bersama-sama dan bisa memengaruhi satu sama lain," kata Earnshaw.
Namun hal ini bukan berarti bahwa tidak boleh ada perbedaan pendapat atau selera dalam berpasangan. Selama masih bisa saling bernegosiasi dan win-win solution, kapal masih bisa berlayar.
![]() |
Perbedaan pendapat, karakter, hingga selera biasa terjadi dalam menjalin hubungan. Namanya juga dua kepala jadi satu.
Namun hal yang perlu digarisbawahi dalam berhubungan apalagi berumah tangga adalah saling menghargai. "Kalian bisa menavigasi perbedaan dengan respek," kata Earnshaw.
"Namun bila terasa argumen yang terjadi menjadi saling tidak menghargai dan menyakitkan, sepertinya butuh waktu lebih untuk berpikir ke jenjang berikutnya," lanjutnya.
"Soalnya, hanya karena kalian bertunangan atau menikah, komunikasi berarti bisa jadi lebih baik," kata Earnshaw.
Hal yang seringkali terlupakan adalah pernikahan dan perkawinan serupa tapi berbeda, seperti wedding berbeda dengan marriage.
Pernikahan alias wedding mengarah pada upacaranya alias akad alias pesta, sementara perkawinan alias marriage adalah kehidupan setelah pernikahan.
"Tindakan kita sejalan dengan kesiapan untuk menikah," kata Andre. "Anda akan mulai berpikir mulai dari lamaran, pernikahannya, dan hal yang kalian harapkan bersama setelah itu,"
Kesiapan ini juga bermakna bahwa masing-masing siap menjalani konsultasi atau bimbingan atau kuliah pranikah.
Sejumlah agama pun menyarankan umatnya mengikuti kegiatan ini sebelum mengikat janji suci di hadapan Tuhan.
"Cari tahu sebelum kalian melamar, apakah pasanganmu bersedia membuat hubungan kalian lebih sukses dengan konseling pranikah," kata Andre.
(tim/end)