Bahaya Virus Marburg, Sulit Dideteksi hingga Picu Kematian
Bahaya virus Marburg kini tengah diwaspadai di Indonesia. Apalagi, virus ini memiliki fatalitas atau tingkat kematian yang cukup tinggi, yakni sebesar 88 persen.
Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan, melalui juru bicaranya, Mohammad Syahril menyebut pemerintah tengah waspada dan meminta masyarakat untuk tidak lengah terhadap ancaman virus tersebut.
"Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).
Apa saja bahaya virus Marburg?
Virus Marburg memang cukup berbahaya. Baru-baru ini dilaporkan, lima dari delapan orang yang terinfeksi virus tersebut di Guinea Ekuatorial meninggal dunia.
Beberapa gejala yang dialami pasien umumnya berupa demam, muntah, pendarahan, hingga mengalami gagal ginjal.
Virus Marburg bisa menular melalui cairan antar-manusia. Bahkan, virus ini bisa menular melalui benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita. Misalnya tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.
Virus ini membutuhkan masa inkubasi selama 21 hari hingga seseorang yang terpapar menunjukkan gejala penyakit.
Berikut beberapa bahaya virus Marburg, merangkum berbagai sumber.
1. Sulit dibedakan dengan penyakit lain
Virus Marburg memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain seperti malaria atau tipes. Gejala awal ini biasanya muncul dengan ciri-ciri:
- demam tinggi yang tiba-tiba,
- sakit kepala parah,
- nyeri otot,
- muntah,
- diare.
Kemiripan gejala pada infeksi virus Marburg dan penyakit umum lainnya membuat proses identifikasi lebih sulit dilakukan. Akibatnya, banyak orang yang terlambat mendapatkan pengobatan.
2. Pendarahan
Paparan virus ini juga bisa memicu pendarahan yang umumnya terjadi pada hari kelima hingga ketujuh.
Pendarahan parah itu meliputi muntah darah, feses berdarah, serta perdarahan pada hidung, gusi, bahkan vagina.
Selama fase penyakit yang parah, pasien juga dapat mengalami gejala virus Marburg seperti:
- demam tinggi,
- kebingungan,
- cepat marah,
- serta orchitis (radang testis).
3. Kematian
Jika tak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan masalah yang fatal, yakni kematian. Kematian biasanya terjadi di hari kedelapan setelah orang tersebut menunjukkan gejala awal.
Virus ini juga dilaporkan memiliki tingkat fatalitas atau risiko kematian hingga 88 persen.
Itulah penjelasan terkait bahaya virus Marburg yang perlu diwaspadai.