Gandasturi, Si Gorengan Manis yang Nyaris Terlupakan
Dari sekian banyak takjil baru dan trendi di bulan puasa, namun tak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan dan garingnya aneka gorengan. Akan tetapi, apa sih gorengan favorit kamu?
Tempe, tahun, risol, bakwan, atau pisang goreng? Hmm, itu sih biasa, tapi pernahkah mencoba renyah dan manisnya gandasturi?
Tak dimungkiri, jenis gorengan yang satu ini memang tak mudah ditemukan di penjual gorengan seperti layaknya jenis gorengan lain pada umumnya. Namun di beberapa penjual gorengan, gandasturi biasanya dijual bersama dengan pisang goreng kipas.
Apa sebenarnya gandasturi? Mengutip berbagai sumber, gandasturi disebut juga sebagai kue kasturi adalah kue tradisional khas Betawi.
Lihat Juga : |
Kue ini terbuat dari bahan dasar kacang hijau yang ditumbuk halus. Sekilas mirip dengan proses pembuatan bakpia, namun bentuknya tentu saja berbeda.
Alih-alih seperti bakpia, gandasturi punya bentuk yang lebih mirip seperti gorengan pada umumnya. Secara umum, bakpia ini dibuat dengan menggunakan kacang hijau yang sudah direndam semalaman sampai empuk, kemudian dihaluskan. Kemudian kacang hijau halus yang dipadatkan ini pun dibalut dengan adonan tepung beras dan tepung terigu agar makin renyah.
Yang paling menggoda dari gandasturi adalah kelembutan kacang hijau yang manis gurih berpadu dengan renyahnya lapisan tepung beras di bagian luarnya. Cocok banget buat hidangan berbuka puasa.
Lihat Juga : |
Tapi dari mana asal gandasturi? Kacang hijau ini disebut-sebut punya banyak asal. Ada yang menyebutnya sebagai penganan khas Jakarta, namun ada juga yang menyebutnya berasal dari Karawang. Bahkan ada juga yang menyebutnya mirip dengan kue kumbu kacang hijau asal Palembang.
Hanya saja, terlepas dari asal-usul kue ini, satu hal yang pasti kue ini ada menjadi salah satu penganan khas dari Indonesia yang patut dilestarikan. Tak dimungkiri saat ini gandasturi makin jarang dan sulit ditemui. Generasi masa kini bahkan tak paham dan kenal dengan gorengan kacang hijau halus ini.
(chs)