Selama bulan Ramadhan 2023, CNNIndonesia.com menghadirkan program Tanya Jawab Seputar Islam atau TAJIL. Pada episode ke-24 ini, TAJIL berbicara tentang LGBT.
Tanya:
Bagaimana Islam menyikapi LGBT?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawab:
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis
Assalamualaikum Wr. Wb.
LGBT adalah penyakit sosial yang dapat disembuhkan. Untuk itu, mari kita bersama-sama menghadapinya.
Baik itu yang dinamakan lesbian, gay, biseksual dan juga transgender, itu semua pilihan yang diambil oleh sosok manusia. Tapi [pilihan itu] tidak baik dan tidak sempurna.
Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk memunculkan dan menunjukkan dirinya dengan lebih baik lagi.
Penyakit sosial ini menular, untuk itu harus diantisipasi.
Kita lihat di Eropa, teman saya mengatakan hari ini sosok laki-laki ini baik, tapi besok gayanya sudah lain. Itu namanya kena penyakit sosial yang menular, dan 60 persen orang [pria] di kantor-kantor di Eropa, semuanya jadi gemulai.
Dan juga apa yang dinamakan gay, arah seksualnya, untuk itu harus diantisipasi. Jangan ada di kalangan masyarakat Indonesia hal seperti itu [LGBT].
Dalam ajaran Islam, harus tegas menjadi laki-laki sejati, perempuan sejati. Jika ada lain dari itu, harus diobati dengan pendekatan agama, psikologis, sosiologis dan lainnya. Kalau perlu klinis pun bisa dilakukan.
Adapun keburukan di masyarakat kalau sudah banyak [populasinya] bukan berarti [LGBT] jadi boleh. Tapi harus dicari solusinya. Yang tepat itu, upaya bersama antara keluarga, masyarakat, dan keinginan kuat dari yang bersangkutan.
Mereka yang melakukan hal salah ini juga bisa sembuh dengan kemauan keras. Allah sudah kutuk satu kaum [Sodom dan Gomora] di masa Nabi Luth. Letak kaum itu saat ini di tanah bumi, di lembah yang paling rendah, di kawasan Laut Mati.
Orang yang lakukan hal menyimpang ini terdapat penyakit lain yang mengikutinya, yakni virus dan penyakit fisik lain yang harus disucikan bumi.
Di bumi Indonesia yang subur, banyak cara untuk menjadi sehat. Kita kuatkan iman memohon kepada Allah. Dan iman harus diwujudkan dengan perbuatan, bukan hanya dalam hati. Mari wujudkan kebaikan kita untuk diri keluarga dan masyarakat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
(tst/asr)