Selama bulan Ramadhan 2023, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam atau TAJIL. Pada episode ke-29 ini, TAJIL membahas soal perpisahan dengan Ramadhan.
Tanya:
Bagaimana sebaiknya sikap kita menjelang akhir Ramadhan, harus sedih atau gembira?
Jawab:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Lubis.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Di akhir Ramadhan sering kita merasa sedih karena akan meninggalkan bulan mulia Ramadhan. Sepertinya kita tidak berpuasa lagi, tidak membaca Al-Quran lagi dan lainnya, seperti selama bulan puasa sehingga ada perasaan sedih.
Namun hal ini tentu harus dihindari, karena semua hari-hari Allah, milik Allah semuanya baik untuk kita beribadah saling bermaafan, untuk kita melakukan kegiatan baik di hari-hari Allah semua sama.
Idul Fitri ada keistimewaan, yakni hari raya bagi umat Islam. Idul Fitri dan Idul Adha dilarang berpuasa dan kita semua harus menunjukkan kegembiraan.
Syiar Idul Fitri dan Idul Adha harus sama yakni kebahagiaan dan perayaan serta inklusifitas bagi semua kebahagiaan harus ada.
Bagaimana ketika umat islam sebagian merasa kalau mau meninggalkan Ramadhan bersedih, tapi di satu sisi juga harus mensyiarkan Idul Fitri.
Baik kita kembali ke hadis Rasulullah yang bersabda
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Jadi ini artinya, berpuasalah ketika sudah melihat hilal dan berbuka puasa iftar atau tidak berpuasa ketika sudah melihat hilal.
Hilal yang pertama adalah hilal Ramadhan, kita diperintahkan untuk memulai bulan Ramadhan sesuai aturan berpuasa di bulan Ramadhan, yakni setelah salat subuh.
Kemudian ketika kita sudah mengakhiri bulan Ramadhan, maka kita diperintahkan untuk berbuka puasa atau iftar setelah melihat hilal bulan Syawal.
Di situlah mulai kebahagiaan, ada kewajiban membayar zakat fitrah sebelum dan sejak malam itu sebelum subuh harus dibayar, sehingga semua bisa bahagia menyambut Idul Fitri.
Kemudian ada takbir, membaca takbir yang menjelaskan atau memperlihatkan syiar Idul Fitri.
Dahulu ketika kita kecil berkeliling di sekitar rumah dengan pakai obor. Nah, sekarang sudah beda budayanya, kita harus menjaga keamanan dan kenyamanan, semua umat Islam sehingga kita munculkan syiar dengan cara-cara yang baik.
Jadi tidak perlu sedih meninggalkan Ramadhan kita harus bahagia di Idul Fitri, jiwa atau semangat di bulan Ramadhan di mana kita menjaga diri dari perbuatan buruk, di mana kita melakukan amalan baik semua, dari baca Al-Quran, bersilaturahmi dengan keluarga, berbagi dengan yang tidak berpunya, salat malam diperbanyak, dzikir ke Allah.
Semua dilakukan juga di hari-hari setelah Ramadhan, semua dilakukan, amal ibadah kita.
(tst/put)