Jadi Tren, Bolehkah Pakai Kompres Demam untuk Atasi Kepanasan?
Cuaca panas kini menyengat warga Jakarta dan sekitarnya. Berbagai cara pun dilakukan untuk meredam hawa panas ini.
Salah satunya tren menggunakan produk kompres demam seperti Bye Bye Fever di dahi dan tengkuk. Niatnya tak lain dan tak bukan, tentu saja untuk meredakan suhu panas akibat sengatan matahari.
Lantas, apakah boleh menggunakan kompres demam untuk meredam cuaca panas?
Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar, Jakarta Pusat, Andi Khomeini Takdir menyebut penggunaan kompres demam untuk meredam suhu panas akibat matahari sebenarnya tidak cocok.
Kata dia, kompres demam seperti Bye Bye Fever memang digunakan untuk meredam suhu panas tubuh. Namun, suhu panas ini diakibatkan oleh demam atau penyakit tertentu, bukan karena cuaca ekstrem.
"Nggak cocok ya, karena peruntukkannya beda. Jadi sebaiknya tidak digunakan," kata Andi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (27/4).
Saat cuaca panas, cara meredamnya yang terbaik adalah dengan berada di ruangan dengan suhu normal. Jadi bukan tubuhnya saja yang harus didinginkan, tapi ruangannya yang harus bersuhu normal.
"Karena ini kan cuaca, jadi lebih baik berada di ruangan dengan suhu normal atau dingin. Cara terbaik itu bukan pakai Bye Bye Fever," katanya.
Andi juga mengingatkan, saat cuaca ekstrem melanda seperti saat ini kebutuhan cairan harus dijaga. Jangan sampai mengalami dehidrasi akut hanya karena jarang minum air putih.
Oleh karena itu, disarankan untuk penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih lebih banyak dari biasanya.
"Kalau biasanya dua liter, boleh jadi 2,5 liter sehari. Karena saat cuaca panas kan jadi sering berkeringat juga, otomatis cairan tubuh banyak yang keluar," kata dia.
Namun demikian, pada dasarnya tak ada bahaya spesifik yang disebabkan penggunaan kompres demam untuk menurunkan suhu tubuh saat cuaca panas. Hanya saja, karena fungsinya berbeda, akan lebih baik jika digunakan sesuai anjuran.
"Tidak ada yang khusus, tapi kalau dipakai untuk meredam panas matahari lebih baik jangan. Nanti malah habis di pasaran, kasihan yang benar-benar memerlukan," kata dia.