Impian membangun jembatan yang menghubungkan daratan Italia ke Pulau Sisilia dengan melintasi Selat Messina telah ada sejak zaman Romawi. Tapi, hingga sekarang jembatan itu masih berupa impian.
Bahkan ada pepatah populer dalam Bahasa Italia, yang maknanya mirip seperti ungkapan: "ketika neraka membeku" yakni, "saya akan melakukannya ketika jembatan ke Messina selesai dibangun."
Pepatah itu untuk menggambarkan hal yang sepertinya mustahil terjadi. Sejak zaman Romawi, berbagai rencana, termasuk ide membangun terowongan bawah air datang dan pergi, seperti air di Selat Messina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibangun, jembatan yang melintasi Selat Messina akan membentang sepanjang 3,2 kilometer dan akan menjadi jembatan gantung terpanjang di dunia.
Sekarang, proyek rekayasa besar-besaran itu benar-benar dapat direalisasikan, berkat keputusan yang disahkan oleh pemerintah Giorgia Meloni bulan lalu, setelah Menteri Transportasi Italia, Matteo Salvini, menghidupkan kembali rencana yang terakhir kali diajukan saat Silvio Berlusconi masih menjabat perdana menteri.
Pada 2006, tawaran membangun jembatan ke Sisilia diberikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Italia Salini Impregilo, sekarang bernama WeBuild. Ketika pemerintahan Berlusconi jatuh pada tahun itu, rencana membangun jembatan itu pun ikut runtuh.
Perdana menteri berikutnya, Romano Prodi, menganggap pembangunan jembatan ke Sisilia sebagai pemborosan uang dan ada risiko terhadap lingkungan. Saat Salvini jadi Menteri Transportasi, dia menjadikan pembangunan jembatan itu sebagai prioritas.
WeBuild yang memenangkan tender pembangunan jembatan itu pada 2006 kemungkinan besar akan melanjutkan proyek itu versi final. Direktur teknik WeBuild, Michele Longo, telah diundang ke parlemen untuk membicarakan rencana yang dihidupkan kembali pada 18 April 2023 itu.
"Jembatan di atas Selat Messina adalah proyek yang bisa segera dilakukan. Segera setelah kontrak dipulihkan dan diperbarui, proyek dapat dimulai. Rancangan eksekutif diperkirakan memakan waktu delapan bulan, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membangun jembatan akan sedikit lebih dari enam tahun," ujar Longo kepada parlemen seperti dilansir CNN.
Kementerian Perhubungan Italia mengungkap biaya proyek ini adalah 4,5 miliar euro atau sekitar Rp72,4 triliun untuk jembatan saja dan 6,75 miliar euro Rp108 triliun untuk infrastruktur pendukung di kedua sisi, yang mencakup peningkatan jalan dan jalur kereta api, pembangunan terminal dan melakukan pekerjaan persiapan di darat dan dasar laut, untuk mengurangi risiko hidrogeologis.