Setelah berkeliling di Pantai Momong hingga matahari tenggelam, saya menjajal menu makanan di Eky Momong Resort. Seperti café di pinggir pantai pada umumnya, di sini lebih mengutamakan menu makanan seafood. Mulai bebakaran, goreng hingga berkuah.
Banyak menu pilihan yang ditawarkan. Mulai dari lobster, ikan karang, udang, cumi hingga kepiting. Saya lebih memilih untuk mencicipi ikan karang bakar, yang katanya jadi pilihan utama di tempat ini.
Ikan ini dibeli oleh pengelola langsung dari nelayan setempat. Jadi kesegarannya masih terjamin. Harganya pun tergolong masih ramah di kantong. Kita juga bisa memilih kudapan sesuai selera yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum di bakar, ikan tersebut dibelah menjadi dua bagian lalu dilumuri dengan rempah. Ikan bakar di tempat ini juga cukup gurih dan tidak amis. Tingkat kematangannya sangat baik.
Selain ikan bakar, Eky Momong juga menawarkan kuliner Mie Aceh dengan toping lobster yang juga banyak peminat di tempat ini. Sebagai penutup, saya memesan kopi hitam yang tidak boleh dilewatkan begitu saja jika berada di tempat ini.
Kopi di sini sama halnya dengan kopi yang ada di café-café di tempat lain. Namun, jika kamu tidak menyukai kopi, di Eky Momong banyak menu minuman lainnya, misalnya jus atau minuman kaleng.
![]() |
Di Eky Momong juga menyediakan tempat penginapan yang lokasinya cukup natural. Lokasinya berada di atas bukit, tidak terlalu jauh ke atas hanya sekitar 15 meter dari bibir pantai.
Hanya ada dua tempat penginapan yang disediakan di Eky Momong saat ini. Untuk per malamnya Rp 500 ribu. Fasilitasnya sudah ada AC, kamar mandi dalam lengkap dengan shower, kelambu tempat tidur dan spring bed. Luas kamarnya sekitar 3X4 meter.
Uniknya, dinding kamar mandi di tempat ini menyatu langsung dengan tebing bukit. Namun tetap aman, karena bagian kiri, kanan dan atasnya sudah ditutupi dengan kayu yang menyatu dengan dinding ruang tidur. Sehingga tidak akan terlihat dari luar jika kita berada di kamar mandi.
Hal yang paling menggiurkan menginap di Eky Momong adalah viewnya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan sebelah kiri pantai Tebing Lampuuk. Jadi ketika kamu bangun tidur dan membuka pintu, akan langsung bisa melihat keduanya.
Selain itu, pengelola juga menyediakan hammock yang bisa digunakan di teras kamar, bisa digunakan untuk bersantai kalau bosan berada di dalam kamar. Jarak kamar dengan resepsionis dan tempat makan juga cukup dekat.
Tempat ini juga disediakan kamar penginapan yang super besar, tetapi masih dalam tahap renovasi dan pembangunan. Kamar ini dua kali lebih luas dengan kamar yang sudah ada dengan penambahan fasilitas seperti TV.
![]() |
Setelah menghabiskan seharian di Pantai Momong, Saya kemudian melirik daya tarik lain di kawasan Lampuuk yaitu Pantai Babah dan Tebing Lampuuk. Tempat ini tidak terlalu jauh dari Momong hanya berkisar 1,5 kilometer.
Biaya masuk ke pantai itu Rp3000 per orang di luar harga parkir kendaraan. Setiba di parkiran kita akan disuguhkan garis pantai yang melengkung seperti bulan sabit dengan hamparan pasir putih dan birunya laut di sana.
Deburan ombak dan semilir angin di sana cukup terasa. Para pedagang juga dengan ramah menawarkan ragam kuliner yang tersedia di sana bagi siapa saja yang memasuki pantai itu. Dan kuliner yang ditawarkan juga tidak jauh beda, yaitu ikan bakar, air kelapa dan mie.
Di pantai kawasan Lampuuk ini, pengelola juga menawarkan beragam permainan wahana air, seperti banana boat hingga jetski. Untuk banana boat per satu orang dikenai biaya Rp 50 ribu.
Permainan ini yang paling laris di tempat itu. Selain banana boat, menaiki kuda untuk sekedar berkeliling pantai bisa jadi pilihan pengunjung. Kuda tersebut sudah ada sejak 4 tahun lalu dan hanya ada di setiap akhir pekan.
(dra/wiw)