Jangan Disepelekan, Penyakit Kutil Kelamin Bisa Jadi Kanker Serviks
Penyakit kutil kelamin masih menjadi salah satu penyakit kelamin yang kerap disepelekan. Padahal, kutil kelamin yang tidak diobati bisa berubah menjadi kanker serviks.
Tak sedikit orang yang membiarkan penyakit yang dikenal juga dengan sebutan penyakit jengger ayam ini karena dianggap bisa sembuh atau hilang sendiri.
Padahal, menurut dokter spesialis dermatologi venereologi di Klinik Pramudia, Amelia Setiawati Soebyanto, kutil kelamin adalah penyakit menular seksual yang cukup berbahaya. Bahkan pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.
"Penyakit ini berbahaya, karena kalau kita semua ini sebagai perempuan ada kutil kelamin efek menakutkannya bisa terkena kanker serviks bahkan kanker kelamin," kata Amelia dalam konferensi pers terkait kutil kelamin di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Dia menjelaskan, kutil kelamin yang berubah menjadi kanker merupakan komplikasi akibat penyakit yang tidak diobati. Perlu diketahui, kutil kelamin sendiri muncul karena infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Sebagian besar kasus penyakit kutil kelamin memang disebabkan oleh jenis HPV risiko rendah. Tapi ada juga yang disebabkan oleh virus HPV risiko tinggi, sehingga jika dibiarkan akan berubah menjadi ganas dan berkembang menjadi kanker kelamin atau bahkan kanker serviks.
"Ada banyak sekali jenis virus HPV, ada 200 lebih jenisnya. Nah biasanya yang menularkan kutil kelamin itu HPV tipe 6 dan 11, tapi ada juga yang HPV tipe 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58. Semua tipe ini ganas dan bisa berkembang menjadi sel kanker," kata dia.
Amelia menyebut, kanker serviks memang telah dikaitkan dengan infeksi HPV, virus yang sama yang juga menginfeksi saat penyakit kutil kelamin terjadi. Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita yang memiliki masalah kutil kelamin melakukan pengobatan dan pemeriksaan secara kontinyu untuk mencegah terjadinya kanker tersebut.
"Jangan malu, kalau merasa ada yang salah segera diperiksa, diobati. Jangan dibiarkan karena bisa berujung fatal," kata dia.
Lantas, apa saja hal yang terjadi pada area genital wanita saat terjadi penyakit kutil kelamin?
Amelia menyebut, kutil kelamin memang kerap tidak menimbulkan gejala yang khas dan bisa disadari langsung oleh penderitanya. Hal ini lantaran ukuran kutil yang biasanya sangat kecil atau bahkan lokasinya berada terlalu dalam di vagina.
Meski demikian, bukan berarti tak ada tanda awal yang bisa dijadikan indikasi. Meskipun gejalanya mungkin mirip dengan gejala penyakit lain, tapi jika muncul tanda-tanda awal ini sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Berikut beberapa tanda awal penyakit kutil kelamin, menurut Amelia:
1. Muncul benjolan
Hal paling umum yang akan ditemukan adalah kemunculan benjolan yang akan terasa saat diraba. Benjolan ini biasanya berwarna kecokelatan atau serupa dengan warna kulit Anda.
"Muncul di area genital. Bisa di vagina atau anus dan sekitarnya, tergantung pada proses penetrasi saat penularan terjadi," kata dia.
2. Bentuk yang menonjol
Kemunculan kutil kelamin biasanya cukup menonjol dengan jumlah yang cukup banyak. Bentuknya biasanya serupa dengan kembang kol.
3. Gatal
Meskipun bukan jenis gatal yang parah, tapi penyakit kutil kelamin juga akan menimbulkan rasa gatal atau tidak nyaman di sekitar area genital.
4. Pendarahan
Pendarahan bisa terjadi, terutama saat melakukan hubungan intim dengan pasangan. Pendarahan ini biasanya terjadi jika kutil berada di area lubang vagina. Pendarahan terjadi karena gesekan yang terjadi saat dilakukan hubungan seksual.
5. Bau
Area vagina atau organ genital yang terinfeksi kutil kelamin juga akan mengeluarkan bau tidak sedap. Baunya tidak khas seperti bau organ intim wanita, tapi malah bau cenderung amis seperti ikan asin.
Pengobatan
Pengobatan penyakit kutil kelamin akan difokuskan pada area kulit yang terinfeksi, dengan kata lain pengobatan akan fokus pada menghilangkan kutil yang ada di kulit. Biasanya, setelah diobati kutil akan sembuh dan hilang bahkan tidak meninggalkan bekas.
Meski demikian, kekambuhan bisa terjadi terutama jika Anda tidak menjaga gaya hidup, salah satunya tetap melakukan seks bebas tanpa pengaman.
"Makanya, sangat penting setia pada satu pasangan saja, karena kutil kelamin paling besar risiko penularannya melalui hubungan seksual," kata dia.
Berikut beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan:
- Bedah beku dengan nitrogen cair
- Bedah listrik
- Bedah eksisi
- Bedah laser
- Penggunaan salep atau obat oles pada luka
Demikian penjelasan mengenai penyakit kutil kelamin. Jangan disepelekan dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat pada penyakit kutil kelamin.