Thalasemia menjadi salah satu penyakit yang ditakuti pasangan suami istri atau mereka yang hendak menikah. Apa itu thalasemia?
Media sosial sempat ramai memperbincangkan penyakit talasemia. Gara-garanya, ada pasangan kekasih yang membagikan kisah perpisahannya setelah hampir menikah.
Tak ada masalah apa pun dalam hubungan keduanya. Talasemia, yang dimiliki keduanya, jadi alasan untuk berpisah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Talasemia adalah penyakit yang harus diwaspadai. Melakukan skrining talasemia ternyata sangat penting dilakukan sebelum pasangan melangsungkan pernikahan.
Meskipun hasilnya bisa buruk, tapi hal ini penting dilakukan demi masa depan dan kesehatan si calon buah hati.
Talasemia penting diketahui oleh pasangan yang mau menikah. Apa itu thalasemia?
Talasemia adalah kelainan darah yang diwariskan secara genetik dari orang tua ke anak. Talasemia bisa terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin, bagian yang sangat penting dari sel darah merah.
Melansir laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), ketika seseorang tidak memiliki cukup hemoglobin, maka sel darah merah dalam tubuh juga tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, sel darah merah sehat yang beredar di aliran darah juga makin menipis.
Sel darah merah sendiri salah satu fungsinya adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tapi karena jumlahnya semakin menipis, maka oksigen yang disalurkan pun terhambat. Pada akhirnya, hal ini bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh.
Pasien talasemia akan merasa lemah, sesak napas, hingga kelelahan. Kondisi ini mungkin dikenal dengan istilah anemia. Beberapa pasien bahkan mengalami anemia berat yang menyebabkan kerusakan organ hingga kematian.
![]() |
Talasemia diturunkan dari orang tua ke anak secara genetik. Hal ini terjadi karena adanya mutasi pada DNA sel yang memproduksi hemoglobin.
Menukil laman Mayo Clinic, molekul hemoglobin terbuat dari rantai yang disebut rantai alfa dan beta yang dapat dipengaruhi oleh mutasi. Pada talasemia, produksi rantai alfa atau beta berkurang, menghasilkan talasemia alfa atau beta.
Pada talasemia alfa, tingkat keparahan talasemia bergantung pada jumlah mutasi gen yang diwariskan orang tua. Semakin banyak gen yang bermutasi, semakin parah talasemia yang diidap.
Misalnya, saat hanya satu gen bermutasi, Anda tidak akan memiliki tanda atau gejala talasemia. Tetapi Anda adalah pembawa penyakit dan dapat menularkannya kepada buah hati kelak.
Jika hanya dua gen bermutasi, tanda dan gejala talasemia akan ringan. Sementara saat ada tiga gen yang bermutasi, tanda dan gejala talasemia akan sedang hingga parah.
Yang paling parah adalah saat mewarisi empat gen yang bermutasi. Kondisi ini sebenarnya jarang terjadi dan biasanya mengakibatkan lahir mati.
Sementara itu, pada talasemia beta, tingkat keparahan bergantung pada bagian mana dari molekul hemoglobin yang terpengaruh.
Misalnya, ketika terdapat satu gen bermutasi, Anda akan memiliki tanda dan gejala ringan. Kondisi ini disebut talasemia minor atau beta-talasemia. Ketika dua gen bermutasi, tanda dan gejala Anda akan menjadi sedang hingga parah. Kondisi ini disebut talasemia mayor, atau anemia Cooley.
Bayi yang lahir dengan dua gen beta hemoglobin yang rusak biasanya sehat saat lahir tetapi tanda dan gejala berkembang dalam dua tahun pertama kehidupan. Bentuk yang lebih ringan, disebut talasemia intermedia, juga dapat dihasilkan dari dua gen yang bermutasi.
Simak penjelasan soal apa itu thalasemia di halaman selanjutnya..