Viral Jajanan Batu Kerikil Tumis di China, Cukup Diisap Lalu Dilepeh

CNN Indonesia
Senin, 26 Jun 2023 21:00 WIB
Media sosial di China dihebohkan dengan temuan jajanan batu kerikil tumis yang dijual di sebuah stall makanan di pasar malam.
Media sosial di China dihebohkan dengan temuan jajanan batu kerikil tumis yang dijual di sebuah stall makanan di pasar malam. (iStockphoto/Jitti Narksompong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Media sosial di China dihebohkan dengan temuan jajanan batu kerikil tumis yang dijual di sebuah stall makanan di pasar malam.

Sebuah unggahan video yang telah ditonton 4 juta kali di Douyin, TikTok versi China, menunjukkan seorang penjual di provinsi Hunan, China tengah, sedang menumis batu kerikil sungai kecil dengan cabai, bawang putih, perilla ungu, dan rosemary.

Mengutip South China Morning Post, jajanan itu dijual dengan harga 16 yuan atau sekitar Rp33 ribu per piringnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penjualnya, batu kerikil tersebut tidak dimaksudkan untuk dimakan dan hanya untuk diisap. Batu yang dihidangkan disebut berfungsi untuk melengkapi rasa bahan-bahan lainnya.

Tak hanya itu, mereka yang sudah selesai menyantap jajanan itu dapat menyimpan sisa kerikil dan memasaknya dengan bahan apa pun yang diinginkan.

[Gambas:Instagram]

"Wariskan kerikil-kerikil ini untuk tiga generasi. Anda mungkin sudah tiada, tapi kerikilnya akan tetap ada," canda pemilik stall makanan tersebut.

Para pengamat online pun terpana dengan kelezatan aneh yang mereka sebut sebagai "hidangan terkeras di dunia".

"Mungkin benar bahwa selama bumbunya tepat, bahkan sol sepatu yang ditumis pun bisa menjadi makanan yang lezat," ujar salah satu dari mereka.

"Kedengarannya seperti hidangan yang sempurna untuk diet," kata yang lain.

Rasa terkejut semakin menjadi-jadi ketika diketahui bahwa kerikil yang ditumis bukanlah inovasi baru, melainkan hidangan tradisional dari provinsi Hubei di China tengah yang memiliki sejarah berabad-abad lamanya.

Menurut sebuah laporan di Guangming Daily, hidangan yang dikenal dengan namasuo diu, atau yang memiliki arti 'sedot dan buang' dalam bahasa Inggris, berasal dari Sungai Yangtze dan diciptakan oleh para tukang perahu yang kekurangan makanan.

Konon katanya batu kerikil tersebut terasa seperti ikan dan cocok dipadukan dengan wine.

Seorang pengamat online dari provinsi Hubei mengatakan bahwa beberapa orang lanjut usia di pedesaan melanjutkan praktik tersebut hingga hari ini, di mana mereka 'makan' kerikil tumis sambil menyantap minuman.

Hidangan ini juga rupanya merupakan tradisi di provinsi Yunnan, China barat daya, setelah menjadi populer karena kesulitan akibat perang China-Jepang pada tahun 1937-1945.

Ternyata, tumis kerikil bukanlah satu-satunya hidangan aneh yang dihidangkan di China.

Ada juga Douzhi dari Beijing, yakni susu kacang hijau yang difermentasi, minuman berwarna abu-abu kehijauan dengan sejarah berabad-abad yang rasanya asam dan berbau busuk. Kendati demikian, minuman itu tetap dinikmati oleh penduduk setempat karena kaya akan protein dan efeknya yang dapat meredakan panas.

Hidangan aneh lainnya adalah jeli cacing sipunculia yang berasal dari provinsi Fujian di bagian tenggara China, makanan lezat yang terbuat dari cacing rebus yang dipanen di sepanjang pantai.

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER