Meskipun berbahaya, bakteri antraks bisa dicegah untuk masuk ke tubuh. Menurut Denny, masalah penyakit antraks yang banyak terjadi di Indonesia adalah tipe kulit dan tipe gastrointestinal.
"Pencegahan bagi masyarakat, terutama mencegah tipe gastrointestinal (pencernaan), jangan memakan daging dari hewan (sapi, kerbau, kambing, dan domba) yang mati mendadak," jelas dia.
Denny menganjurkan untuk mengonsumsi daging yang dihasilkan dari Rumah Potong Hewan yang diawasi oleh dokter hewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanlah daging yang dihasilkan dari rumah potong hewan yang diawasi oleh dokter hewan sehingga hewan telah diperiksa kesehatannya sebelum penyembelihan dan daging diperiksa kembali kesehatannya oleh dokter hewan," lanjut dia.
Denny menganjurkan kepada orang yang tertular antraks dalam bentuk gastrointestinal harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat tindakan medis agar racun atau toksin yang mungkin dihasilkan bakteri di dalam usus tidak menyebar ke seluruh tubuh.
"Begitu pula dengan bentuk pernapasan. Bentuk kulit relatif dapat disembuhkan dengan tindakan medis, asalkan belum menyebar luas pada kulit," pungkasnya.
(del/chs)