Antraks dapat ditularkan ke manusia lewat hewan mati yang terinfeksi. Untuk itu, masyarakat perlu tahu cara menangani bangkai hewan yang terinfeksi bakteri penyebab antraks.
Antraks adalah penyakit zoonosis yang ditularkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Manusia dapat terpapar spora dari bakteri tersebut hingga sakit.
Dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni mengatakan, sangat penting untuk menangani bangkai hewan yang terpapar antraks dengan tepat. Hal ini dilakukan agar bakteri tidak tercecer hingga menjadi spora antraks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hewan tidak boleh dibuka, tidak boleh disembelih. Jangan sampai darahnya keluar karena bakterinya itu ada di darahnya," kata Agnesia dalam konferensi pers yang tayang secara daring, Jumat (7/7).
Jika tercecer dan terpapar udara, darah yang mengandung bakteri penyebab antraks ini bisa berubah menjadi spora. Pada titik ini, bakteri sudah sangat berbahaya karena bisa menyebar dan terhirup manusia.
Oleh karena itu, alih-alih disembelih, hewan sebaiknya segera dibakar dan dikubur demi mencegah penyebaran spora dari bakteri ke manusia.
"Dibakar dan dikubur itu yang harus dilakukan. Tapi dikuburnya pun tidak boleh sembarangan, harus ditutup rapat dengan tanah dan disemen," kata dia.
Lebih jelasnya, berikut cara menangani bangkai hewan yang terkena antraks agar sporanya tidak menyebar ke manusia.
Gali lubang sedalam 3-5 meter. Lubang untuk mengubur hewan harus benar-benar dalam agar spora tetap tertimbun di tanah, tidak menyebar ke luar.
Sebelum dikubur, hewan harus dibakar hingga habis. Sisa abunya langsung dikubur di lubang yang telah digali.
![]() |
Setelah hewan dibakar dan dikubur, tutup kuburan dengan semen. Gunanya agar ketika hujan atau terkena aliran air, kuburan tidak rusak dan lubang akan tetap terkubur. Dengan begitu, bakteri akan tetap tertimbun di dalam tanah.
Kuburan bekas hewan antraks tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama. Malah sebaiknya, lokasi tersebut harus diberi penanda agar dijauhi.
Selain itu, jangan juga gunakan area ini sebagai tempat untuk bercocok tanah.
"Sebaiknya diberitahu ke masyarakat bahwa tanah tersebut tak bisa digunakan cukup lama, sebab khawatir spora masih menempel di tanah, dan spora, kan, bisa hidup dalam waktu lama," katanya.
Spora dari bakteri antraks sendiri diketahui bisa hidup selama puluhan tahun.
Demikian beberapa cara menangani bangkai hewan yang terkena antraks. Lakukan langkah di atas agar tak terjadi penularan ke manusia.
(tst/asr)