Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dirumorkan punya berat badan berlebih dan beragam masalah kesehatan. Apa dampak kelebihan berat badan seperti Kim Jong Un?
Kim Jong Un diyakini punya berat badan 140 kg berdasar kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kim yang diyakini berusia 39 tahun benar-benar sulit diketahui kondisi kesehatannya.
"Dia tampak lelah dengan lingkaran hitam bening di sekitar matanya selama penampilan publiknya pada 16 Mei, dan diperkirakan beratnya lebih dari 140 kg menurut analisis AI," ujar anggota komite intelijen parlemen, Yoo Sang Bum pada wartawan pada Mei lalu, seperti dilaporkan Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim pun diyakini mengalami gangguan tidur "parah". Dari laporan intelijen, Korea Utara telah mengumpulkan informasi medis secara intensif tentang pengobatan insomnia.
Insomnia hanya satu dari sekian banyak gangguan kesehatan akibat kelebihan berat badan atau obesitas. Berikut dampak kesehatan jika memiliki kelebihan berat badan seperti Kim Jong Un.
Kelebihan berat badan dan obesitas membuat Anda rentan punya tekanan darah dan kolesterol tinggi. Kedua kondisi ini bisa memicu penyakit jantung dan stroke.
Kelebihan berat badan seperti Kim Jong Un apalagi obesitas, akan melipatgandakan risiko terkena diabetes tipe 2.
Seperti dilansir dari WebMD, orang dengan obesitas mengalami risiko 6 kali lipat kenaikan gula darah. Jika sudah sampai pada obesitas, biasanya orang akan memperoleh perawatan khusus agar tidak terkena diabetes tipe 2.
Orang yang kelebihan berat badan cenderung sering mengorok. Mengorok merupakan salah satu tanda sleep apnea. Kondisi ini membuat seseorang bisa mengalami henti napas sementara selama tidur.
Dilansir dari Healthline, sleep apnea terjadi akibat penumpukan lemak sekitar leher sehingga jalan udara bisa menyempit. Saat jalan napas sempit, timbul dengkuran dan kesulitan napas.
Kelebihan berat badan bisa berisiko mengalami penyakit liver yang disebut fatty liver disease. Penyakit timbul akibat penumpukan lemak pada organ hati (liver). Kelebihan lemak akan merusak hati atau memicu pertumbuhan jaringan parut atau disebut sirosis.
Berat badan ekstra akan memicu osteoarthritis. Kondisi ini umum dialami mereka yang kelebihan berat badan sebab ada tekanan berlebih pada sendi sehingga jaringan bantalan sendi (tulang rawan) aus.
Tekanan pada sendi terutama lutut bisa berkurang jika berat badan diturunkan.
Jika memiliki berat badan seperti Kim Jong Un, sangat mungkin Anda rentan mengalami penyakit asam urat. Disebut penyakit asam urat sebab ada terlalu banyak asam urat dalam darah. Asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal pada sendi sehingga timbul nyeri.
(els/chs)