Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah dongeng lama memperingatkan untuk tidak tidur dengan rambut basah karena bisa bikin sakit, namun hal itu tidak pernah terbukti dalam penelitian manapun. Nyatanya, baru-baru ini ditemukan risiko yang terkait tidur dengan rambut basah.
Apa sajakah itu?
Dusty Schlabach, penata rambut dan pemilik Thairapy Salon di South Pasadena, California mengatakan, saat kita tidur dengan rambut basah, maka di pagi harinya Anda akan bangun dan menemukan rambut yang bau dan lembap akibat jamur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika rambut basah, semua kondisi ini berkontribusi pada proses pengeringan yang jauh lebih lambat, dan dapat menciptakan lingkungan yang sempurna bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak," kata Schlabach melansir The Huffington Post.
"Jika hal ini cukup sering terjadi, dapat berkembang menjadi masalah nyata pada kulit kepala yang menyebabkan perubahan warna kuning, gatal, penumpukan dan pengelupasan. Secara keseluruhan, itu menjijikkan. Dengan penumpukan yang cukup, bahkan bau. Saya melihatnya pada klien baru sepanjang waktu."
Jamur tumbuh subur di lingkungan yang gelap dan lembap, serta dapat hidup di jaringan mati rambut, kuku, dan lapisan kulit luar. Akibatnya, bantal Anda menjadi tempat berkembang biaknya jamur.
Sebuah studi tahun 2005 oleh Rumah Sakit Wythenshawe dan University of Manchester menemukan bahwa ada hingga 16 jenis spesies jamur ditemukan di bantal yang dipakai tidur.
Anda mungkin juga akan terbangun dengan helaian rambut rusak dan kusut yang sulit dipulihkan, terutama bagi orang dengan rambut keriting.
"Lapisan luar rambut, kutikula, dimaksudkan untuk mengembang saat basah, dan berkontraksi saat mengering," kata Schlabach.
"Jika terlalu lama diregangkan, dapat pecah dan retak, membahayakan kesehatan lapisan luar rambut. Ini memungkinkan terlalu banyak penetrasi dari air dan produk yang mungkin Anda gunakan. Hal ini menyebabkan kekeringan, yang menyebabkan kerapuhan, yang menyebabkan kerusakan, yang secara nyata diterjemahkan menjadi ujung yang berserabut dan kusut."
Para ahli dermatologi juga membeberkan sejumlah infeksi jamur yang dapat tumbuh di rambut. Di antaranya malassezia, yaitu jamur yang tumbuh akibat kondisi lembap, keringat, dan berminyak saat Anda tidur dengan rambut yang basah. Bisa juga terjadi infeksi jamur yang mengakibatkan kurap pada kulit kepala.
Lantas, apa yang harus dilakukan agar terhindar dari risiko tidur dengan rambut basah? Simak di halaman berikut...
1. Keringkan rambut
Mungkin sudah waktunya untuk mengganti jadwal mandi Anda atau mencoba membiarkan rambut mengering sebelum tidur. Namun, jika Anda tidak punya waktu untuk menunggu rambut mengering, mengeringkan rambut mungkin lebih baik daripada tidur dalam keadaan basah.
"Jika klien perlu atau lebih suka mandi di malam hari, saya sangat menyarankan untuk mengeringkannya sebelum tidur. Untuk rambut keriting, gunakan diffuser untuk menghindari kerusakan akibat panas," kata Schlabach.
"Saya memberi tahu klien saya, 'Jika terlalu panas untuk kulit Anda, terlalu panas untuk rambut Anda.'"
Jika Anda mendapati diri Anda tidur dengan rambut basah, mungkin sudah waktunya untuk mengintegrasikan produk yang dapat membantu mencegah kerusakan dan infeksi jamur.
2. Gunakan bantal sutra
 Ilustrasi. Menggunakan bantal sutra dapat mengurangi gesekan pada rambut saat tidur. (Svyatoslav/Pixabay) |
Jika Anda suka mandi setelah seharian beraktivitas dan tidak punya waktu untuk mengeringkan rambut, bantal sutra dapat membantu menyelamatkan rambut Anda.
Menurut The Sleep Foundation, menggunakan bantal sutra dapat mengurangi gesekan pada rambut saat Anda tidur bahkan dengan rambut basah.
Lea Brown, penata rambut di Shine Aveda Salon + Spa di Sparks, Nevada mengatakan hal senada.
"Rambut basah lemah dan dapat dengan aman meregang hingga 30 persen dari panjang aslinya, peregangan lebih jauh akan menyebabkan kerusakan," kata Brown kepada HuffPost.
"Jadi, yang terbaik adalah tidur dengan sutra atau kain yang menyerap kelembapan untuk mencegah gesekan. Gesekan sama dengan rambut keriting dan patah. Rambut akan kurang bersinar, penuh, dan kuat."
Meskipun bantal sutra dapat membantu mencegah kerusakan saat Anda sedang tidur, namun tidak sepenuhnya mencegah kerusakan rambut.
3. Gunakan produk anti jamur
Produk shampo dan conditioner anti jamur bekerja untuk membunuh jamur pada kulit kepala dan rambut Anda yang menyebabkan infeksi dan mencegahnya datang kembali. Namun, keduanya tidak menghapus infeksi sepenuhnya.
Selain produk kulit dan rambut, obat antijamur oral mungkin juga diperlukan untuk mengobati infeksi yang mencapai akar folikel rambut yang terinfeksi. Obat ini dapat diresepkan oleh dokter.
"Produk yang mengobati jamur, sayangnya, mengeringkan rambut, membuatnya rapuh dan kusam, menyebabkan kerusakan dan kusut," kata Schlabach. "Jika mereka hanya tahu untuk berhenti tidur dengan rambut basah sejak awal, mereka tidak perlu menukar satu masalah dengan masalah lainnya."
4. Mengubah waktu mandi dan keramas
 Ilustrasi. Mengubah waktu mandi dan keramas jauh sebelum waktu tidur membantu meningkatkan kesehatan rambut. (iStockphoto/Igor Vershinsky) |
Jika Anda bisa meluangkan waktu untuk mandi dan keramas di pagi hari, itu bisa membantu meningkatkan kesehatan kulit dan rambut.
"Mandi pagi membantu memerangi rambut dan kulit kepala berminyak. Jika Anda mencuci rambut di malam hari, saat bangun tidur masih terlihat berminyak. Untuk memastikan gaya yang segar dan bersih, sebaiknya keramas di pagi hari." kata Margarita Lolis, pakar dermatologi di Schweiger Dermatology Group in Hackensack, New Jersey.
Selain itu, karena tubuh kita melepaskan racun dan bakteri seperti keringat saat kita tidur, mandi pagi menghilangkan keringat dan penumpukan.
"Tidak ada waktu yang benar atau salah untuk mandi, tetapi yang paling penting untuk diingat adalah memastikan Anda menggunakan air hangat suam-suam kuku, bukan air panas mendidih, dan sabun yang lembut untuk membersihkan," kata Lolis.