Traveler Torbjorn 'Thor' Pedersen akhirnya kembali ke rumahnya di Denmark setelah perjalanan 10 tahun berkeliling dunia tanpa naik pesawat.
Pedersen tiba di Pelabuhan Aarhaus, Denmark pada Rabu (26/7) lalu. Ia disambut oleh keluarga, teman, dan ratusan fan yang telah mengikutinya di media sosial.
Maladewa adalah negara terakhir yang dikunjungi Pedersen pada 24 Mei lalu. Dari sana, ia menuntaskan perjalanan dan pulang ke Denmark menggunakan kapal laut dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan yang dimulai pada Oktober 2013 lalu ini tentu menyisakan banyak kisah menarik.
Sebelum berangkat mengelilingi dunia, Pedersen bekerja di bidang pelayaran dan logistik. Hal ini menjadi bekal yang berharga dalam beradaptasi selama perjalanan.
Banyak kejutan yang didapatnya sepanjang perjalanan. Misalnya saja, kesulitan-kesulitan yang dialami saat akan memasuki suatu negara.
Salah satunya adalah Guinea Khatulistiwa, yang menurut Pedersen, sebagai negara yang paling sulit diakses di dunia.
Setelah empat bulan dan banyak usaha yang gagal, Pedersen akhirnya memperoleh visa. Namun, perbatasan darat sedang ditutup saat itu.
Tapi dengan upayanya, Pedersen akhirnya dapat menyeberang berkat pertemuannya dengan orang asing yang bekerja di Guinea Khatulistiwa secara tidak sengaja. Orang asing itu menawarinya tumpangan.
Tak cuma itu, Pedersen juga sempat kesulitan saat berangkat dari China menuju Pakistan. Permasalahan pada visa membuatnya harus mundur 7.500 mil atau sekitar 12 ribu kilometer melalui beberapa negara untuk tiba di Pakistan sebelum visanya habis.
Mulanya, Pedersen menganggarkan waktu selama empat tahun untuk mencapai 203 negara yang akan dikunjungi. Tapi, dunia tampaknya punya rencana lain.
Selama perjalanan, Pedersen mengalami penundaan visa berbulan-bulan di negara seperti Suriah, Iran, Nauru, dan Angola.
Dia juga sempat terkena malaria di Ghana, selamat dari badai hebat selama empat hari saat melintasi Samudera Atlantik dari Islandia ke Kanada, dan harus menjadwal ulang banyak pelayaran karena banyak hal.
Penundaan yang paling signifikan terjadi saat pandemi Covid-19. Sejak awal 2020, dia terjebak di Hong Kong selama dua tahun. Padahal, hanya sisa sembilan negara lagi yang harus dikunjunginya.
"Itu adalah waktu terburuk sekaligus terbaik dalam hidupku," kenang Pedersen, melansir CNN Travel.
Pedersen harus berpikir keras bagaimana caranya bertahan hidup. Akhirnya, sembari menunggu 'pintu' dunia kembali terbuka, Pedersen bekerja di Hong Kong dan terlibat banyak hubungan spesial.
Setelah memperoleh visa kerja dan residensi di Hong Kong, Pedersen menikahi tunangannya, Le, secara virtual pada tahun 2021.
Pedersen akhirnya berhasil meninggalkan Hong Kong pada 5 Januari 2022. Dari sana, ia kembali melanjutkan perjalanan melintasi Samudera Pasifik.
Simak cerita Thor selengkapnya di halaman selanjutnya..