Dia menerangkan, Harimau Siberia di kebun binatang itu hidup selama 17 atau 18 tahun, sementara rekan-rekan mereka di kebun binatang lain memiliki harapan hidup 20 hingga 25 tahun, dengan panas yang membuat perbedaan.
Dokter hewan mengatakan Kebun Binatang Baghdad telah kehilangan beruang, singa, dan burung dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya karena suhu yang melonjak akibat perubahan iklim.
PBB mengatakan Irak adalah salah satu dari lima negara di dunia yang paling tersentuh oleh dampak perubahan iklim. Saat ini negara ini menghadapi tahun keempat berturut-turut kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada satu pun pengunjung yang terlihat di kebun binatang ini, karena terlalu panas untuk keluar rumah. Hanya teriakan monyet dan nyanyian burung yang terdengar di Kebun Binatang Baghdad.
Seorang pegawai Kebun Binatang Baghdad, Karrar Jasse, merupakan salah satu dari sedikit orang yang terlihat berkeliaran di sekitar kebun binatang di bawah terik matahari sambil memberi makan hewan.
Seperti banyak pekerja luar ruangan di Irak yang terpapar panas, pria berusia 32 tahun itu mengatakan dia harus menafkahi keluarganya. Dia hanya menghasilkan 250.000 dinar Irak sebulan atau sekitar Rp2,9 juta.
"Gaji karyawan sangat rendah dan tidak sesuai dengan bahaya yang mereka hadapi, seperti potensi cedera atau nyeri sendi," tutur Dokter Hewan Wassim Sarih.
Sarih mengungkapkan, dia telah menghubungi pihak berwenang, termasuk pemerintah Kota Baghdad, yang bertanggung jawab atas kebun binatang, tetapi belum menemukan pejabat yang mau menerima laporannya.
Sarih memperkirakan kebun binatang itu harus segera ditutup jika tidak ada rencana renovasi yang ambisius. "Maka seluruh masyarakat akan merugi," ujarnya.
(wiw)