Orang-orang mungkin berpikir bahwa dalam bekerja itu harus balance atau seimbang. Dari sini lah, istilah work life balance muncul.
Padahal, dalam urusan hidup dan bekerja, work life balance tidak selalu bisa diterapkan. Justru, kata Arnold, yang harus diterapkan saat ini adalah pola pikir work life harmony.
"Work life harmony adalah keselarasan, sedangkan work life balance itu keseimbangan. Keduanya mirip, tapi berbeda," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam work life balance, orang berpikir antara bekerja dan kehidupan biasa harus seimbang. Namun, kondisi yang seimbang ini sering kali sulit betul untuk dicapai.
Dalam konsep work life balance, pekerjaan juga sering dianggap sebagai beban yang melelahkan. Sementara hidup menjadi bagian yang membahagiakan.
Padahal, kerja dan hidup tidak harus dilihat sebagai dua hal yang bertolak belakang, baik atau buruk.
"Kita bisa tetap bahagia ketika bekerja, dan juga tetap bisa bekerja tanpa harus mengorbankan kehidupan pribadi. Makanya perlu keselarasan, bukan keseimbangan" katanya
Work life harmony, kata Arnold, mengakui bahwa kebutuhan setiap orang bisa berubah-ubah. Terkadang, pekerjaan membutuhkan perhatian lebih. Namun, di lain waktu, ada kehidupan pribadi yang perlu diprioritaskan juga.
Pekerjaan yang kita sukai bisa memberikan energi dan kepuasan, yang dapat terbawa ke kehidupan pribadi. Begitu juga sebaliknya, kehidupan pribadi yang bahagia bisa membuat kita lebih produktif di tempat kerja.
"Makanya, menyelaraskan antara kehidupan dan pekerjaan bisa membantu kita menyesuaikan situasi tanpa rasa bersalah kepada salah satunya," kata dia.
Konsep ini berlaku bagi semua pekerja, apa pun tingkatannya. Baik itu mereka yang bekerja di pabrik, maupun pekerja kantoran berlevel manajer.
"Buruh pabrik atau manager di perusahaan besar tetap saja buruh. Keduanya tetap penting untuk memiliki waktu istirahat dan bersantai yang cukup," kata dia.
Konsep work life harmony mengakui bahwa karier dan kehidupan pribadi bisa saling mendukung dan menciptakan kehidupan yang lebih utuh.
Semua pekerja tentu membutuhkan keselarasan. Karena sejatinya, bekerja dan kehidupan pribadi harus berjalan berbarengan hingga menemukan keselarasan.
(asr/asr)