Makan Jagung Manis Bikin Gemuk dan Gagal Diet, Apa Benar?
Banyak orang beranggapan bahwa jagung manis bisa bikin gemuk dan gagal diet. Benarkah demikian?
Jagung merupakan sayuran bertepung yang kaya nutrisi. Meski demikian, manfaatnya masih kontroversial karena jagung juga ditemukan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Mengutip Healthline, jagung mengandung karbohidrat dan kaya akan serat, vitamin, serta mineral. Dalam 164 gram jagung biasanya mengandung sebanyak 177 kalori.
Sebagian besar karbohidrat dalam jagung berasal dari pati yang diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun di sisi lain, jagung juga kaya akan serat yang dapat membantu menyeimbangkan gula darah.
Idealnya, kandungan serat pada jagung juga membuatnya cocok jadi makanan yang dikonsumsi saat diet. Namun, beberapa orang justru beranggapan sebaliknya.
Makan jagung manis justru dipercaya dapat meningkatkan berat badan dan merusak rencana diet.
Salah satu anggapan tersebut muncul karena jagung dipercaya mengandung lemak. Padahal, mengutip Eating Well, secara teknis jagung dianggap sebagai salah satu sayuran rendah lemak. Sebagian besar lemak pada jagung juga merupakan lemak sehat.
Alih-alih meningkatkan berat badan, lemak sehat pada jagung telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Kandungan lemak jenuh pada jagung bisa meningkat saat Anda menambahkan mentega ke dalamnya. Jika seperti ini, maka makan jagung manis memang bisa meningkatkan berat badan. Apalagi jika ditambah topping tinggi kalori lainnya seperti susu.
Lagi pula, kandungan 3 gram serat yang ada pada jagung seharusnya bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan terhindar dari makan berlebih setelahnya. Jagung juga mengandung pati resisten, jenis karbohidrat yang lambat dicerna dan terbukti mampu membantu mengendalikan berat badan.
Secara keseluruhan, kandungan jagung yang rendah kalori dan tinggi serat dapat membantu menurunkan berat badan jika dikonsumsi secukupnya. Dengan catatan tambahan, Anda mengurangi tambahan lemak seperti mentega.
Selain itu, jagung juga dianggap mengandung banyak gula. Padahal, hanya ada 5 gram gula alami dalam satu tongkol jagung. Jumlah gula pada jagung bahkan hanya sepertiga gula dalam pisang dan seperlima gula dalam apel.
Alih-alih tinggi gula, jagung justru dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah yang sebagian besar didapat dari kandungan seratnya. Karena dicerna secara perlahan, jagung tak bakal memicu lonjakan gula darah yang tidak sehat.
(asr/asr)