Pengabdian Tanpa Batas Bidan Eros Rosita untuk Warga Baduy

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Okt 2024 19:34 WIB
Bagi Eros Rosita, menjadi bidan untuk warga Baduy bukan perkara materi. Ada kebahagiaan dalam dirinya kala melihat ibu dan anak-anak di Kanekes sehat sentosa.
Ilustrasi. Bidan Eros Rosita mengabdikan dirinya untuk kelompok ibu dan anak-anak Suku Baduy, Banten. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lampu minyak yang digunakan untuk menerangi jalanan beberapa kali hampir padam tertiup angin. Malam itu, Eros Rosita tengah berjalan menuju kawasan Baduy dalam, hanya berdua ditemani kepala desa.

Bukan cuma jalanan licin dan berkerikil yang menghalanginya berjalan cepat, gerimis juga ikut-ikutan menghambat langkah Eros agar bisa lebih cepat sampai ke tujuan.

"Kira-kira itu kejadiannya sekitar 1999-2000an lah. Saya baru tiga tahunan di Baduy jadi bidan, tiba-tiba ada laporan mau melahirkan tapi sungsang," kata Eros memulai ceritanya kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eros masih ingat wajah kepala desa yang tampak panik. Sebenarnya, Eros juga merasa panik. Tapi kepanikan itu sengaja disembunyikan di depan kepala desa.

Beberapa kali dia bahkan mencoba menenangkan kepala desa sepanjang jalan.

"Saya teh bilang, enggak apa-apa Kang, aman pasti aman. Padahal hati saya juga deg-degan banget," katanya.

Eros Rosita mungkin bukan nama yang asing di lingkup kesehatan, khususnya bagi para bidan. Eros mulai mengabdi di Suku Baduy sejak 1997.

Jalanan tanah tak beraspal, kerikil tajam dan rusak, serta tanjakan yang tak ada habisnya jadi makanan sehari-hari Eros setiap kali hendak menemui pasien.

Sebagian jalan menuju Kampung Ciranji, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten memang belum diaspal. Saat hujan, jalanan jadi arena lumpur yang tentu butuh perjuangan ekstra agar bisa dilalui.

Eros sendiri tinggal di Kampung Ciboleger, Desa Kanekes. Jaraknya sekitar 28 kilometer dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam untuk masuk ke Desa Kanekes.

"Lebih jauh lagi kalau harus ke Baduy Dalam, semakin naik juga kalau ke sana," katanya.

Sejak mengabdi hampir 20 tahun lalu, Eros kerap jalan kaki untuk menemui pasiennya satu per satu. Dia akui, usianya yang kini tak lagi muda sering membuatnya merasa kewalahan, apalagi kakinya juga sering merasa sakit tiap kali dibawa jalan jauh.

"Tapi, kalau saya mengeluh terus, kasihan ibu-ibu, anak-anak yang perlu dipantau kesehatannya, kehamilannya. Kan, di Baduy mah yang hamil banyak atuh," kata dia.

Simak cerita bidan Eros Rosita selengkapnya di halaman berikutnya..

Berawal dari Kepedulian

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER