Selebriti Zaskia Sungkar tengah menjalani proses induksi laktasi agar bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada anak adopsinya.
Induksi laktasi sendiri masih menjadi hal yang cukup awam di sebagian besar orang. Pasalnya selama ini, yang banyak diketahui orang adalah pemberian ASI hanya bisa dilakukan oleh ibu menyusui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, proses memberikan ASI masih bisa dilakukan meski perempuan tersebut tidak hamil. Bagaimana caranya?
Laktasi adalah proses produksi ASI yang secara alami terjadi pada wanita hamil yang berjalan terus hingga menyusui. ASI dikeluarkan melalui kelenjar susu yang terdapat di payudara. Proses ini dikendalikan oleh hormon, seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin.
Meski laktasi biasanya terjadi setelah kehamilan, produksi ASI juga dapat diinduksi pada wanita yang tidak hamil.
Melansir Cleveland Clinic, induksi laktasi adalah proses yang memungkinkan wanita yang tidak hamil memberikan ASI kepada bayinya, termasuk anak adopsi.
Dengan persiapan yang matang, bantuan medis, dan dedikasi tinggi, banyak wanita berhasil menyusui meski tanpa melalui proses kehamilan.
Berikut beberapa cara menjalankan induksi laktasi.
Jika waktu persiapan cukup panjang (beberapa bulan), dokter akan meresepkan hormon tambahan seperti estrogen dan progesteron untuk meniru kondisi tubuh selama kehamilan.
Terapi hormon biasanya dihentikan sekitar dua bulan sebelum mulai menyusui, agar tubuh dapat fokus memproduksi prolaktin.
Sekitar dua bulan sebelum bayi diadopsi atau lahir, wanita dianjurkan untuk mulai memompa payudara menggunakan pompa ASI elektrik. Jadwal awal meliputi memompa selama lima menit tiga kali sehari, kemudian secara bertahap ditingkatkan menjadi 10 menit setiap empat jam, termasuk di malam hari.
Pada tahap selanjutnya, waktu memompa ditingkatkan hingga 15-20 menit setiap 2-3 jam.
Dokter dapat merekomendasikan obat atau suplemen herbal tertentu untuk mendukung produksi ASI.