Jakarta, CNN Indonesia --
Minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok dalam memasak sehari-hari di banyak rumah tangga. Namun, tidak semua minyak goreng baik untuk kesehatan tubuh.
Penggunaan minyak goreng yang salah bisa berdampak negatif, terutama kalau minyak tersebut mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat memicu berbagai penyakit kronis.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali jenis minyak goreng terbaik yang aman dan menyehatkan.
Berikut ini informasi terkait lima jenis minyak goreng yang ternyata tak baik untuk tubuh serta tips memilih minyak goreng terbaik untuk kebutuhan dapurmu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis minyak goreng yang kurang baik untuk tubuh
Ada berbagai macam minyak goreng, mulai dari minyak sawit, minyak sayur, hingga yang diekstrak dari biji-bijian.
Nah, di antara semua jenis minyak ini, manakah yang kurang baik untuk tubuh?
1. Minyak sawit
Minyak goreng yang satu ini memang paling populer. Selain harganya terjangkau, minyak sawit bisa membuat makanan menjadi lebih renyah dengan warna keemasan yang menarik.
Namun, minyak sawit mengandung kadar lemak jenuh yang cukup tinggi, sehingga penggunaan berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan obesitas.
2. Minyak jagung
 Ilustrasi. Minyak jagung, minyak yang tidak baik untuk kesehatan. (iStockphoto/al62) |
Minyak jagung sering dianggap sebagai pilihan minyak nabati yang lebih sehat. Namun, minyak ini mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah besar.
Asam lemak omega-6 yang dikonsumsi berlebihan dapat memicu peradangan kronis yang berdampak negatif pada kesehatan.
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa kerap dipilih sebagai alternatif minyak sawit karena dianggap lebih alami dan sehat. Namun, faktanya kandungan dalam kedua minyak ini tak berbeda jauh.
Kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa juga tergolong tinggi. Minyak ini juga bisa meningkatkan kadar kolesterol buruk di dalam darah.
4. Minyak canola
Banyak yang belum tahu kalau minyak ini berasal dari tanaman yang telah mengalami rekayasa genetika.
Selain itu, proses produksinya melibatkan bahan kimia seperti heksana yang masih bisa tersisa dalam minyak ini.
5. Minyak bunga matahari
Minyak bunga matahari sering dianggap sebagai minyak sehat. Namun, minyak ini mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi.
Setelah dipakai menggoreng, minyak ini juga bisa menghasilkan senyawa beracun dalam jumlah lebih banyak dibandingkan minyak lainnya.
Simak tips memilih minyak goreng yang sehat di halaman berikutnya..
Tips memilih minyak goreng terbaik
Jika ada banyak jenis minyak goreng yang kita gunakan sehari-hari ternyata tidak baik untuk tubuh, lalu bagaimana memilih minyak yang tepat?
Kalau kamu mengutamakan aspek kesehatan, setidaknya ada beberapa kriteria yang bisa dijadikan acuan untuk memilih minyak.
Apa pun jenisnya, kamu bisa mengikuti tips berikut ini untuk mendapatkan minyak goreng terbaik.
1. Pilih yang kandungan lemak sehatnya lebih tinggi
Semua minyak goreng sebenarnya 100 persen lemak. Namun, yang membedakan satu sama lain yaitu jenis lemak yang terkandung di dalamnya.
Menurut Health Hub, lemak sehat terdiri dari lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated) yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Sebaiknya, pilih minyak yang mengandung kurang dari 35 persen lemak jenuh, kurang dari 0,5 persen trans fat, dan lebih dari 50 persen lemak tak jenuh. Informasi ini biasanya tertera pada label nutrisi kemasan minyak.
2. Pilih minyak yang diproses secara minimal
 Ilustrasi. Pilih minyak goreng yang diproses secara minimal. (iStockphoto/zeljkosantrac) |
Minyak yang diberi label 'virgin', 'extra virgin', atau 'cold-pressed' biasanya diproses tanpa menggunakan bahan kimia dan panas berlebih. Proses ini menjaga nutrisi dan enzim alami dalam minyak, sehingga lebih sehat.
Sebaliknya, minyak yang telah mengalami proses pemurnian (refined) menggunakan bahan kimia dan panas tinggi. Proses ini menghilangkan sebagian nutrisi dan meninggalkan residu kimia.
Sebaiknya konsumsi minyak yang minim proses agar mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.
3. Perhatikan titik asap minyak
Menurut BBC Good Food, titik asap (smoke point) merupakan suhu di mana minyak mulai terbakar dan menghasilkan asap.
Pada suhu ini, minyak akan terurai dan membentuk senyawa berbahaya seperti aldehida yang dapat berkontribusi pada risiko kanker dan penyakit jantung jika dikonsumsi terus-menerus.
Jadi, atur suhu minyak dengan cermat agar tidak mencapai smoke point ini. Jika terlanjur, jangan gunakan lagi minyak tersebut. Gunakan minyak baru untuk memasak.
Dengan mengenali jenis minyak goreng yang kurang baik dan mengikuti tips memilih minyak goreng terbaik di atas, kamu bisa menjaga kesehatan keluarga sekaligus menikmati masakan lezat.
[Gambas:Photo CNN]