Stres dan Deg-degan Bikin Ingin Buang Air Besar, Apa Alasannya?

CNN Indonesia
Kamis, 14 Agu 2025 12:30 WIB
Stres dan perasaan cemas sering kali meningkatkan keinginan buang air besar. Fenomena ini dikenal dengan istilah stress pooping.
Ilustrasi. Stres dan perasaan cemas sering kali meningkatkan keinginan buang air besar. (iStockphoto/turk_stock_photographer)

Cara mengurangi frekuensi buang air besar saat stres

Kabar baiknya, ada sejumlah strategi yang dapat membantu mengendalikan respons tubuh terhadap stres, termasuk masalah di toilet. Beberapa cara berikut bisa kamu coba jika perut mules tiba-tiba saat mengalami tekanan atau stres, berikut caranya.

1. Tarik napas dalam-dalam


Pernapasan lambat dan dalam (terutama melalui hidung dan dengan embusan panjang) membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, sistem yang bertanggung jawab atas fungsi 'rest and digest'.

Kamu bisa menerapkan latihan pernapasan sederhana setiap hari, terutama menjelang momen yang menegangkan. Jika sulit duduk diam, meditasi berjalan juga bisa jadi pilihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Atur pola makan menjelang hari penting


Hindari makanan yang dapat memicu diare seperti produk susu, makanan pedas, gorengan, kopi, dan alkohol, setidaknya sehari sebelum acara penting. Pilih porsi kecil dan makan lebih sering agar sistem pencernaan tidak bekerja terlalu keras.

3. Makan dengan penuh kesadaran


Praktik mindful eating penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Ciptakan suasana tenang saat makan, kunyah makanan secara perlahan, dan hindari aktivitas lain, terutama yang memicu stres saat makan.

4. Siapkan peppermint


Teh peppermint, minyak peppermint yang diencerkan, atau permen peppermint alami dapat membantu menenangkan perut yang cemas. Ini bisa menjadi penyelamat cepat ketika gejala muncul tiba-tiba.

5. Kurangi jadwal yang terlalu padat


Beri ruang bagi tubuh dan pikiran untuk bernapas. Kegiatan seperti membaca, berjalan di alam, atau menonton film favorit dapat membantu tubuh kembali ke mode istirahat dan meringankan gejala pencernaan.

6. Berkumur secara teratur


Saraf vagus yang mengatur sistem pencernaan melewati tenggorokan. Berkumur dengan air 1-2 kali sehari dapat membantu memperkuat fungsinya.

Alternatif lain adalah dengan bernyanyi, humming (bersenandung) atau melafalkan mantra, semuanya dapat membantu menyeimbangkan sistem saraf.

7. Waktu ke toilet yang terencana


Beberapa atlet buang air besar sebelum bertanding untuk menghindari runner's diarrhea. Strategi serupa bisa digunakan sebelum acara penting, agar tubuh terasa lebih ringan dan pikiran lebih tenang.

Jika frekuensi buang air besar meningkat secara ekstrem, disertai darah, demam, nyeri, atau terjadi di malam hari tanpa sebab yang jelas, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter.

"Stress pooping memang umum terjadi, tapi jika gejalanya terlalu sering atau mengganggu kualitas hidup, sebaiknya diperiksa lebih lanjut," tutup Nazareth.

(tis/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER