Kepincut dan Ingin Balik Lagi Lewati Rute Jakarta-Bandung Rp17 Ribu

Asri Wuni | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 08:50 WIB
Rute Jakarta-Bandung Rp17 ribu bisa jadi alternatif buat kamu yang ingin melancong ala backpacker. CNNIndonesia.com berbagi cerita dan informasi soal jalur itu.
Rute Jakarta-Bandung Rp17 ribu bisa jadi alternatif buat kamu yang ingin melancong ala backpacker. (CNN Indonesia/ Asri Wuni)

Menunggu sekitar 10 menitan, pagar pun dibuka. Woaa! Rasanya seperti orang-orang memburu sembako gratis.

Penumpang berhamburan dan berlarian menuju kereta. Padahal, sebenarnya jadwal keberangkatan masih agak lama. Mereka berlari-lari demi mendapatkan kursi.

"Duh, capek banget, sih, harus lari-lari," ujar seorang penumpang yang melintas di samping saya sambil ngos-ngosan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, kereta diparkir di jalur lima dari enam jalur yang dimiliki Stasiun Purwakarta. Jadi, bisa bayangkan, kan, betapa ngos-ngosan orang-orang mengejar kereta sambil memboyong tas ransel dan menggerek koper?

Saya sendiri memilih tidak berlari, cukup berjalan cepat saja agar hemat energi.

Satu tips yang bisa saya bagikan, pilih gerbong yang paling ujung. Soalnya, kebanyakan orang mengejar gerbong terdekat agar lebih mudah. Daripada rebut-rebutan, berjalan sedikit lebih jauh tak apa lah..

Benar saja! Gerbong paling ujung relatif masih kosong. Saya sedang beruntung, dapat kursi dekat jendela dan jalan maju.

Kondisi KA Lokal Cibatuan relatif sama dengan Walahar, seperti kereta ekonomi lainnya. Yang berbeda hanya-lah penumpang yang jauh lebih penuh dibandingkan Walahar.

Kursi saya, misalnya, yang seharusnya hanya diisi tiga orang jadi diduduki empat orang. Saya sampai duduk sangat menempel dengan jendela.

Bagaimana udaranya? Jangan ditanya. Gerbong kereta yang penuh membuat AC tak kentara terasa.

Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya dengan ongkos Rp17 ribu naik kereta.Stasiun Purwakarta jadi salah satu lokasi transit untuk perjalanan Jakarta-Bandung Rp17 ribu. (CNN Indonesia/ Asri Wuni)

Perjalanan seperti ini boleh jadi menyiksa. Tapi, rasa yang didapat jauh lebih bermakna dibandingkan saat menggunakan transportasi nyaman lainnya.

Saya berkenalan dengan dua orang nenek yang duduk di depan dan samping saya. Si nenek pertama bercerita akan pergi ke Garut untuk sebuah reuni sekolah. Ia juga bercerita soal perjuangan hidup selama puluhan tahun.

Sementara si nenek kedua curhat soal anak-anaknya yang memilih pergi merantau. Ia sendiri kini hidup ditemani anak-anak kosan yang tinggal di rumahnya.

Sambil asyik mengobrol, kami pun saling berbagi bekal makanan. Si nenek pertama memberi saya biskuit.

"Sok, diemam [dimakan]," ujarnya.

Si nenek yang kedua malah menawarkan bekal makanan berisi nasi, tumis sawi, dan semur daging. Sementara saya, cuma membawa sepotong roti yang hanya jadi potongan kecil ketika dibagi.

Di dalam gerbong kereta yang padat itu, kami asyik mengunyah makanan yang dibagi bersama sembari mengobrol tentang hidup. Saya, sebagai si paling bontot, kebagian nasehat hidup paling banyak.

Bau keringat dan goncangan kereta tak lagi dirasa mengganggu. Yang dirasa adalah rasa hangat. Saya pun rela melepas earphone yang biasanya selalu menempel di telinga selama perjalanan.

Suasana hangat yang tidak bisa dijelaskan. Suasana hangat yang, mungkin saja, tidak bisa didapat jika kamu menaiki transportasi-transportasi nyaman lainnya yang ditawarkan Jakarta-Bandung.

Tak ada salahnya memang mencari kenyamanan. Tapi, sesekali mencari pengalaman lain yang baru sebenarnya boleh juga.

Kereta terus melaju mengitari perbukitan Bandung Barat yang cantik di bawah guyuran hujan.

Kereta tiba di Stasiun Bandung sekitar pukul 18.30 WIB. Saya turun paling awal di antara yang lain. Saya pamit pada kedua nenek.

Udara sejuk menyapa sekeluarnya saya dari gerbong kereta. Dalam hati saya bertanya-tanya, 'Kapan, ya, saya bisa balik lagi lewati rute Jakarta-Bandung Rp17 ribu ini?'.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER