Kalau ada yang murah, mengapa harus pilih yang mahal? Begitu, bukan?
Tapi, untuk mendapatkan yang murah, tentu dibutuhkan perjuangan. Seperti cerita CNNIndonesia.com saat mencoba rute perjalanan Jakarta-Bandung cukup dengan kocek Rp17 ribu. Mau coba?
Jarak Jakarta-Bandung mungkin tak seberapa. Tapi, beragam pilihan moda transportasi tersedia untuk menyambungkan kedua kota tersebut, dari yang mahal hingga yang murah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute Jakarta-Bandung Rp17 ribu mungkin bisa jadi pilihan buat kamu yang ingin mengirit, senang mencoba pengalaman baru, dan mau capek.
Sebagai gambaran, perjalanan ini total menggunakan tiga kereta berbeda dengan transit di dua stasiun. Dengan kata lain, ini adalah perjalanan ngeteng.
Perjalanan ditempuh dengan dua kereta lokal dari Stasiun Cikarang dan Stasiun Purwakarta untuk kemudian mengakhiri perjalanan di berbagai stasiun di Kota Bandung.
Dari arah Jakarta, kamu terlebih dahulu harus mencapai Stasiun Cikarang, Bekasi. Stasiun ini cukup mudah dicapai.
![]() |
Dari stasiun Cikarang, ambil kereta api lokal Commuter Line Walahar rute Cikarang-Purwakarta. Tiket dibanderol cukup dengan harga Rp4 ribu.
Ada beberapa jadwal pemberangkatan. Sebagai saran, ambil pemberangkatan pukul 11.30 WIB dari Cikarang agar tidak terburu-buru saat berpindah kereta di Stasiun Purwakarta.
Jika tak ada waktu luang, kamu bisa mengambil keberangkatan dari Stasiun Cikarang pukul 13.20 WIB. Kamu bakal tiba di Stasiun Purwakarta tak lama sebelum kereta menuju Bandung diberangkatkan.
Perjalanan dari Cikarang menuju Purwakarta ditempuh selama 1 jam 15 menit.
Setibanya di Purwakarta, kamu harus berganti kereta menaiki KA Cibatuan untuk tiba di Bandung. Harga tiket dibanderol Rp8 ribu.
KA Cibatuan hanya punya dua kali keberangkatan dari Purwakarta pada pagi dan sore. Ambil keberangkatan pukul 15.50 WIB. Perjalanan menuju Bandung ditempuh dengan durasi 2 jam 30 menit.
Total ongkos yang dikeluarkan sebenarnya hanya Rp12 ribu. Menjadi Rp17 ribu karena ditambah dengan ongkos kereta Commuter Line dari Jakarta ke Cikarang.
Jika dihitung, total perjalanan Jakarta-Bandung dengan rute ini ditempuh selama sekitar 5 jam.
Sebagai informasi, semua tiket perjalanan kereta harus dibeli secara daring. Stasiun kini tak memberikan opsi pembelian tiket on the spot.
Lihat Juga :![]() LANCONG SEMALAM Melintasi Lorong Waktu, Mengintip Medan di Masa Lalu |
Kocek yang dikeluarkan memang tak seberapa. Tapi, perjuangan yang dikeluarkan tentu luar biasa.
Saya memulai perjalanan dari Stasiun Lenteng Agung, Jakarta pukul 9.30 WIB. Sialnya, saya tiba di Stasiun Cikarang mepet dengan waktu keberangkatan KA Walahar. Saya pun berlari-lari mengejar kereta beserta penumpang telat lainnya.
Dalam perjalanan seperti ini, kamu memang harus pintar memperkirakan waktu. Agar tidak terburu-buru, pergilah lebih awal.
Seperti kereta ekonomi lokal pada umumnya, pembelian tiket tak disertakan dengan pemilihan nomor kursi. Jadi, penumpang bebas pilih duduk di kursi mana pun selama masih kosong. Perkara jalan mundur atau maju, itu faktor keberuntungan.
Untungnya, KA Walahar kala itu cukup sepi. Kebetulan saya berangkat di hari Jumat.
Di kereta ini, kamu tentu hanya bisa pasrah duduk di atas kursi dengan sandaran tegak lurus dan bantalan yang keras. Tapi, masih cukup nyaman untuk perjalanan yang cuma 1 jam.
![]() |
Saya tiba di Stasiun Purwakarta sekitar pukul 13.30 WIB. Menunggu kereta berikutnya yang berangkat pukul 15.50 WIB, saya memilih jalan-jalan sejenak.
Selain mencari makan siang, saya menyempatkan diri untuk berjalan kaki di sekitar Stasiun Purwakarta sambil menatap banyak patung di sekitarnya. Saya juga mampir ke Taman Sri Baduga yang sempat populer beberapa tahun lalu dengan air mancurnya.
Saya kembali ke stasiun sekitar pukul 15.15 WIB. Tak dinyana, antrean masuk peron KA Cibatuan tujuan Garut yang akan saya tumpangi sudah mengular hingga keluar.
KA Lokal Cibatuan memang jadi opsi murah meriah buat mereka yang mau pergi ke arah timur Jawa Barat dari Bandung hingga Garut. Wajar saja jika di hari Jumat, kereta itu penuh dengan penumpang.
Saya ikut mengantre dan berhasil masuk dalam peron.
Tapi, tunggu dulu. Masih ada pagar yang ditutup untuk memasuki area kereta parkir. Saya dan mungkin ratusan penumpang lainnya pun berhimpit-himpitan di dekat pagar.
Sepertinya cara ini dibuat atas azas keadilan, agar semua penumpang menaiki kereta di waktu yang sama. Tak boleh ada yang 'curi start' masuk supaya bisa dapat kursi.
Simak ulasan selengkapnya di halaman berikutnya..