Apa yang Terjadi pada Tekanan Darah saat Rutin Minum Air Jahe?

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 11:00 WIB
Banyak orang percaya bahwa asupan jahe dapat membantu mengontrol tekanan darah. Benarkah demikian?
Ilustrasi. Banyak orang percaya bahwa asupan jahe dapat membantu mengontrol tekanan darah. (iStockphoto/5second)
Jakarta, CNN Indonesia --

Air jahe bisa memberikan dampak untuk kesehatan, baik secara positif maupun negatif. Hal ini juga berlaku untuk tekanan darah.

Memangnya, apa yang terjadi pada tekanan darah saat rutin minum air jahe?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jahe merupakan salah satu rempah yang dipercaya punya banyak manfaat kesehatan. Gingerol menjadi salah satu senyawa pada jahe yang paling disorot.

Mengutip Healthline, gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe. Senyawa ini bertanggung jawab atas banyak potensi khasiat obat jahe.

Gingerol bersifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Berdasarkan studi, senyawa satu ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif akibat paparan radikal bebas. Stres oksidatif sendiri menjadi penyebab utama dari kemunculan banyak penyakit kronis.

Banyak orang percaya bahwa asupan jahe juga dapat membantu mengontrol tekanan darah. Namun, mengutip Very Well Health, bukti terkait hal ini belum begitu meyakinkan.

Sebagai bukti awal, sebuah studi tahun 2024 menemukan, ekstrak jahe dapat menurunkan tekanan darah pada partisipan berusia 45-65 tahun dengan hipertensi.

Hanya saja, studi ini memiliki kelemahan metodologis. Para peneliti merekomendasikan dilakukannya studi lebih lanjut untuk memastikannya.

Selain itu, sebuah tinjauan pada 2024 juga mengatakan bahwa jahe dapat membantu menurunkan tekanan darah melalui relaksasi pembuluh darah. Efek antioksidan yang dimiliki jahe juga berperan dalam hal ini.

Studi lain di tahun 2023 menemukan khasiat senyawa gingerol pada jahe terhadap tekanan darah. Minum air jahe setiap hari selama delapan pekan dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Gingerol sendiri merupakan senyawa pada jahe yang bertindak sebagai penghambat ACE.

Meski dipercaya berkhasiat, namun manfaat jahe untuk tekanan darah belum dapat dipastikan. Diperlukan lebih banyak bukti ilmiah untuk memastikan hal tersebut.

Efek samping jahe

Konsumsi jahe sendiri dianggap aman bagi sebagian orang. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah peningkatan risiko pendarahan. Dosis jahe yang tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko pendarahan. Orang yang mengonsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah harus berhati-hati saat mengonsumsi jahe.

Selain itu, studi juga memperlihatkan, konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat memengaruhi insulin dan menurunkan gula darah. Orang dengan diabetes sebaiknya menghindari suplemen jahe dalam dosis tinggi.

Asupan jahe juga dapat memicu masalah pencernaan. Jahe dapat membuat perut terasa tidak nyaman, diare, mulas, hingga iritasi di tenggorokan.

(asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER