Lakukan 8 Senam Otak Ini untuk Mencegah Demensia di Masa Tua
Jika ingin mencegah demensia maka, otak jangan dibiarkan menganggur. Sering-sering lakukan senam otak berikut ini.
Seiring bertambah usia, risiko mengalami penurunan fungsi kognitif dan demensia makin meningkat jika otak tidak dilatih secara rutin.
Oleh karena itu, melakukan senam otak secara teratur sangat dianjurkan untuk mencegah demensia. Senam otak tidak hanya membuat pikiran tetap aktif, tetapi juga meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir secara keseluruhan.
Senam otak untuk mencegah demensia
Di era modern ini, tekanan dan gaya hidup yang serba cepat bisa mempercepat proses penuaan otak.
Berikut ini ada beberapa latihan atau senam otak yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia di masa tua.
1. Belajar bahasa baru
Melansir Times of India, mempelajari bahasa baru adalah cara efektif untuk melatih otak agar tetap produktif. Aktivitas ini membantu menjaga fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, serta kemampuan memecahkan masalah.
Studi pada 2018 menunjukkan, bilingualisme dapat memperkuat struktur otak dan meningkatkan cadangan saraf, sehingga membantu mencegah demensia.
2. Membaca dan mencatat
Membaca sambil mencatat poin-poin penting dalam buku atau sumber bacaan lain, dapat meningkatkan fokus dan pemahaman.
Cara ini juga efektif untuk memperkuat ingatan dan melatih otak agar tetap aktif. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca buku, artikel, atau materi lain yang menarik minat.
3. Meditasi
Meditasi bukan hanya menenangkan pikiran, tetapi juga meningkatkan perhatian dan fungsi eksekutif otak. Dengan rutin bermeditasi, Anda dapat memperbaiki kemampuan perencanaan dan pemecahan masalah.
Cukup duduk di tempat tenang, pejamkan mata dan fokus pada pernapasan. Tarik napas dalam-dalam, hitung sampai empat, lalu buang napas perlahan.
4. Bermain catur
Permainan catur dapat melatih otak dalam merencanakan strategi dan fokus tinggi. Hal ini menjadi pelatihan mental yang komprehensif.
Penelitian membuktikan, bermain catur dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan prestasi akademik, terutama dalam matematika, pada siswa sekolah dasar dan menengah.
5. Mengisi teka-teki silang (TTS)
TTS merupakan latihan otak yang menstimulasi fungsi kognitif secara langsung. Dengan rutin mengisi TTS, ingatan, kemampuan memecahkan masalah, dan pengetahuan umum akan meningkat. Selain itu, TTS juga dapat memperkaya kosakata.
6. Sudoku
Sudoku merupakan permainan logika yang melibatkan berbagai area otak, termasuk korteks prefrontal.
Bermain sudoku secara rutin dapat menjadi terapi kognitif yang baik, terutama bagi penderita gangguan mental seperti depresi dan Alzheimer.
7. Bermain go
Permainan papan tradisional dari Tiongkok kuno ini membutuhkan pengambilan keputusan dan pemikiran strategis.
Bermain go dapat meningkatkan kemampuan penalaran spasial dan perencanaan jangka panjang. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.
8. Menari
Tak hanya melatih otak, melatih tubuh untuk mempelajari suatu tarian juga bisa membantu fungsi otak berjalan dengan baik.
Melansir Everyday Health, menari adalah bentuk olahraga kardio yang unik, karena menggabungkan aktivitas fisik dan mental. Mempelajari koreografi baru memberikan stimulasi mental yang kuat dan memperkuat koneksi antar sel otak.
Studi menunjukkan, menari selama enam bulan dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia, setara dengan berjalan kaki.
(rea/els)