Gatal bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit diabetes. Pemahaman mengenai di mana letak gatal diabetes dapat membantumu mengenali tanda awal komplikasi yang berhubungan dengan kadar gula darah.
Melansir laman Medical News Today, gatal pada penderita diabetes bukan hanya muncul karena faktor luar seperti kulit kering atau iritasi ringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatal diabetes justru sering berkaitan dengan mekanisme internal tubuh, seperti tingginya kadar gula darah yang mengganggu fungsi saraf serta memicu peradangan.
Oleh sebab itu, memahami lokasi munculnya gatal dapat membantu menentukan penyebab yang mendasarinya.
Gatal diabetes umumnya muncul pada bagian tubuh yang mengalami gangguan saraf atau sirkulasi, terutama kaki dan tangan. Kedua area ini menjadi lokasi paling umum karena saraf perifer di bagian ujung tubuh lebih rentan mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi.
Healthline mencatat bahwa gatal yang terfokus di kaki sering terjadi ketika kerusakan saraf memengaruhi tungkai dan telapak. Kondisi ini bahkan dilaporkan pada 36 persen penderita diabetes tipe 2 dalam studi tahun 2021.
Selain itu, penderita sering merasakan gatal yang terfokus pada area tungkai bawah, terutama jika ada gangguan aliran darah. Sirkulasi yang buruk dapat membuat kulit menjadi sangat kering, mudah retak, dan akhirnya memicu rasa gatal.
Pada beberapa kasus, gatal juga dapat terjadi pada lipatan tubuh, seperti selangkangan atau bawah payudara, bila penyebabnya adalah infeksi jamur. Kadar gula darah yang tinggi membuat jamur seperti Candida lebih mudah tumbuh.
Area lembap seperti sela-sela jari kaki adalah lokasi paling umum terjadinya athlete's foot pada penderita diabetes. Infeksi ini biasanya disertai kemerahan, rasa panas, atau munculnya lepuh kecil, sehingga membuat area tersebut terasa semakin gatal.
Sementara itu, kondisi kulit tertentu seperti necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) cenderung muncul di tulang kering, menimbulkan bercak kemerahan menyerupai lesi dengan tepi lebih gelap dan bisa disertai gatal atau nyeri. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan perubahan aliran darah yang dipicu diabetes.
Pada diabetes tipe 1, eruptive xanthomatosis sering muncul di lengan, kaki, tangan, atau bokong, ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning yang dikelilingi lingkaran merah dan dapat terasa gatal.
Perbedaan letak gatal sangat dipengaruhi oleh penyebab utamanya. Jika gatal dipicu neuropati, maka area yang terganggu adalah bagian tubuh yang sarafnya melemah, seperti kaki dan tangan.
Namun, bila penyebabnya infeksi, gatal biasanya berpusat pada area infeksi itu sendiri. Lalu, gatal akibat kulit kering atau iritasi ringan cenderung lebih menyebar dan tidak terfokus pada satu titik tertentu.
Tingginya kadar sitokin atau zat inflamasi di tubuh akibat gula darah yang tidak terkontrol juga berkontribusi pada sensasi gatal di berbagai bagian kulit. Kondisi ini dapat terjadi bahkan sebelum kerusakan saraf berkembang sepenuhnya, sehingga gatal menjadi salah satu tanda awal yang tidak boleh diabaikan.
Jika gatal muncul di kaki atau tangan akibat neuropati ringan, menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah langkah utama untuk mencegah perburukan kondisi. Menggunakan pelembap bebas pewangi dan menjaga hidrasi kulit juga dapat membantu mengurangi iritasi.
Untuk gatal yang muncul di area lipatan tubuh, kebersihan dan kekeringan area tersebut sangat penting untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Sementara itu, jika gatal disebabkan oleh kondisi kulit tertentu seperti NLD atau eruptive xanthomatosis, pemeriksaan kulit oleh dokter perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan perawatan yang sesuai.
Penggunaan obat topikal atau terapi tertentu mungkin diperlukan guna meredakan peradangan dan mencegah keluhan berulang.
Demikian penjelasan mengenai di mana letak gatal diabetes, penyebabnya, serta cara untuk meringankan gejala gatal yang terasa.
(han/fef)