3 Obat Alami Pengapuran Tulang, Bisa Jadi Pendamping Terapi Medis

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 17:00 WIB
Banyak penderita osteoartritis mencoba pengobatan herbal sebagai pendamping terapi medis. Apa saja obat alami pengapuran tulang?
Ilustrasi. Beberapa obat alami pengapuran tulang bisa jadi pendamping terapi medis. (iStockphoto/SasinParaksa)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengapuran tulang atau osteoartritis merupakan kondisi degeneratif pada sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak.

Banyak penderita osteoartritis yang mencoba pengobatan herbal sebagai pendamping terapi medis. Obat herbal diharapkan memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan obat-obatan resep.

Tapi, penting untuk dipahami bahwa efektivitas obat herbal sering kali tidak signifikan, sehingga pemeriksaan dan pengawasan dokter tetap diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu pengapuran tulang?

Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengapuran tulang memengaruhi seluruh komponen sendi termasuk tulang rawan, tulang, ligamen, otot, dan jaringan di sekitarnya. Sendi yang paling sering terdampak yaitu lutut, pinggul, tulang belakang, dan tangan.

Pengapuran tulang biasanya muncul di usia akhir 40-an hingga usia lanjut. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang lebih muda, terutama atlet atau mereka yang pernah mengalami cedera sendi.

Gejala pengapuran tulang dapat berkembang perlahan atau muncul cepat setelah cedera. Pada kasus berat, nyeri dan bengkak bisa muncul bahkan saat istirahat, dan sendi mengalami kekakuan sehingga tidak dapat digunakan.

Obat alami pengapuran tulang

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa obat alami pengapuran tulang yang bisa digunakan. Namun, pengobatan herbal untuk pengapuran tulang tetap harus dikonsultasikan dengan dokter, karena bisa berisiko menimbulkan efek samping yang berinteraksi dengan obat tertentu.

1. Teh hijau

Teh hijau dikenal mengandung polifenol, yaitu senyawa antiinflamasi yang berpotensi membantu mengurangi peradangan. Beberapa penelitian kecil menunjukkan manfaatnya pada fungsi sendi, terutama pada penderita osteoartritis lutut.

Meski begitu, bukti ilmiah yang kuat masih terbatas sehingga manfaatnya belum dapat disimpulkan secara pasti.

Konsumsi teh hijau sebaiknya dilakukan dalam jumlah wajar, karena ekstrak tinggi atau dosis berlebih dapat menyebabkan gangguan hati.

2. Jahe

Jahe juga banyak digunakan untuk membantu meredakan nyeri akibat osteoartritis. Senyawa anti inflamasi alami di dalamnya dapat memberikan efek analgesik yang membantu mengurangi keluhan.

Beberapa studi menyebutkan bahwa penggunaan jahe jangka panjang berpotensi menurunkan risiko kecacatan terkait osteoartritis.

Tapi, lembaga kesehatan seperti NCCIH menyarankan konsumsi jahe dalam bentuk bumbu dapur, bukan suplemen dosis besar. Pasalnya, jahe tetap bisa menimbulkan efek samping seperti mulas, diare, atau berinteraksi dengan obat pengencer darah.

3. Kunyit

Kunyit menjadi salah satu herbal populer lainnya. Kandungan kurkuminnya memiliki kemampuan antiinflamasi yang cukup kuat.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan efek positif terhadap perkembangan osteoartritis. Namun, penelitian pada manusia belum menunjukkan hasil yang benar-benar konsisten.

Meski umumnya aman, kunyit tetap dapat menyebabkan mual dan memengaruhi kerja obat lain, terutama obat pengencer darah.

Meskipun herbal-herbal tersebut dapat memberikan manfaat pendamping, penggunaannya tidak boleh menggantikan terapi medis.

Pemeriksaan medis diperlukan untuk mengetahui tingkat keparahan osteoartritis, menentukan terapi yang tepat, dan mencegah komplikasi.

(avd/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER