Matcha kini semakin populer, bukan hanya sebagai minuman kekinian, tetapi juga dianggap memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan.
Banyak orang memilih matcha sebagai alternatif kopi, baik untuk mendapatkan energi tambahan maupun menikmati rasa uniknya yang lembut.
Namun, di balik tren ini, matcha sebenarnya memiliki sejarah panjang dan kandungan nutrisi yang menarik untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari WebMD, matcha adalah bubuk halus yang dibuat dari daun teh hijau Camellia sinensis.
Berbeda dengan teh hijau biasa atau green tea, matcha berasal dari tanaman yang ditanam di bawah naungan, sehingga meningkatkan kandungan klorofil dan asam amino, serta memberikan warna hijau cerah yang khas.
Seluruh daun teh digiling untuk menghasilkan matcha, membuatnya lebih kaya nutrisi seperti kafein, theanine, vitamin, antioksidan, dan serat.
Bubuk matcha dapat digunakan untuk membuat teh tradisional, latte, smoothie, hingga campuran berbagai makanan dan dessert.
Matcha dikenal kaya akan antioksidan, terutama katekin, yang membantu melindungi sel dari kerusakan dan menurunkan risiko penyakit kronis.
Kombinasi katekin dan kafein dalam matcha juga disebut dapat memberi manfaat ringan untuk menjaga berat badan.
Senyawa dalam matcha serupa dengan yang ada pada teh hijau, yang telah terbukti membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Antioksidan seperti katekin dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan, sekaligus menurunkan risiko aterosklerosis, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung lainnya.
Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa konsumsi matcha dapat meningkatkan perhatian, memori, dan respons tubuh dalam jangka pendek.
Manfaat ini diduga berasal dari kafein dan theanine, yang membantu membuat tubuh tetap fokus tanpa membuat gelisah.
Kandungan antioksidan pada matcha dapat membantu menurunkan risiko penyakit hati. Beberapa analisis menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau berkaitan dengan lebih rendahnya risiko kanker hati.
Namun, hindari suplemen ekstrak teh hijau yang berisiko menimbulkan efek samping pada hati. Pilih matcha murni berkualitas baik untuk konsumsi aman.
Lihat Juga : |
EGCG dalam matcha dapat membantu mencegah kerusakan DNA pada sel dan menghambat pertumbuhan tumor berdasarkan beberapa studi hewan.
Meski hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.
Matcha terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak dan gigi berlubang. Bahkan dalam studi laboratorium, matcha lebih efektif mengurangi bau mulut dibandingkan permen mint dan permen karet.
Antioksidan matcha membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sekaligus menurunkan peradangan yang dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Mengonsumsi matcha secara rutin bisa menjadi pilihan menyehatkan, selama tidak ditambahkan gula berlebihan atau topping tinggi kalori.
Cukup 1-2 cangkir sehari sudah cukup untuk menikmati manfaatnya. Dengan cara konsumsi yang tepat, matcha dapat menjadi bagian sehat dalam rutinitas harian.
(avd/asr)