Kenali Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Berdasarkan Letak Sakitnya
Banyak orang sering bingung membedakan antara asam urat dan kolesterol. Hal itu karena keduanya bisa menimbulkan rasa sakit di area tertentu.
Penting untuk memahami perbedaan asam urat dan kolesterol berdasarkan letak sakitnya. Anda bisa lebih memahami gejala yang muncul dan mencari solusi lebih tepat.
Meski asam urat dan kolesterol merupakan dua kondisi kesehatan yang berbeda, keduanya berhubungan dengan metabolisme lemak dan dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait beda asam urat dan kolesterol berdasarkan lokasi serta karakteristik rasa sakitnya.
Letak sakit asam urat
Melansir Mayo Clinic, asam urat merupakan produk sampingan dari pemecahan purin dalam tubuh. Adapun purin bisa berasal dari makanan atau diproduksi oleh tubuh.
Ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sendi. Hal ini menyebabkan peradangan dan rasa sakit intens, yang sering kali dikenal sebagai encok.
Rasa sakit akibat asam urat biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sangat parah, sering kali muncul di malam hari. Lokasi yang paling umum terkena, yakni sendi jempol kaki.
Tak menutup kemungkinan pula asam urat bisa menyerang sendi lain, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari tangan.
Sendi yang terkena akan membengkak, merah, terasa hangat, dan sangat nyeri saat disentuh atau digerakkan.
Encok biasanya bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, dengan rasa sakit yang paling hebat terjadi dalam 4 hingga 12 jam pertama.
Letak sakit akibat kolesterol tinggi
Berbeda dengan asam urat, kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala langsung pada penderitanya. Tak sedikit orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, tetapi tidak merasakan apa-apa sampai kondisi ini menyebabkan masalah serius pada pembuluh darah.
Mengutip Cleveland Clinic, kolesterol merupakan jenis lemak yang dibawa oleh lipoprotein dalam darah, seperti LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
Ketika kadar kolesterol jahat terlalu tinggi, lemak ini akan menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak. Penumpukan plak yang disebut aterosklerosis ini, lama-kelamaan dapat menyempitkan pembuluh darah.
Penumpukan plak tidak hanya terjadi di arteri koroner, tetapi juga di perifer, alias arteri di kaki atau tangan. Kondisi ini biasa disebut penyakit arteri perifer (PAP).
Sering kali, PAP tidak menimbulkan gejala, kecuali arteri sudah tersumbat sekitar 60 persen atau lebih. Pada saat itu, penderitanya bisa merasakan kram kaki yang muncul saat berjalan atau bergerak, lalu hilang saat istirahat.
Ini menandakan aliran darah ke otot kaki berkurang karena penyempitan arteri akibat plak kolesterol.
Itu dia perbedaan utama antara asam urat dan kolesterol berdasarkan letak sakitnya. Asam urat cenderung menyebabkan gejala nyeri sendi yang tiba-tiba.
Di sisi lain, kolesterol tinggi cenderung tak memberi gejala langsung, kecuali penumpukan plak sudah terakumulasi dan kamu mengalami PAP.
Meski berbeda, solusinya sama. Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, bisa mencegah terjadinya kedua kondisi ini.
(rea/juh)