Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang laga antara tim nasional Italia melawan Belgia di Piala Eropa 2016, Antonio Conte semakin kehilangan motor di lini tengah setelah Thiago Motta diragukan tampil karena belum kunjung bugar. Dikabarkan
La Gazzetta dello Sport, pelatih timas Italia itu kemungkinan besar menggunakan Marco Parolo atau Emanuele Giaccherini untuk mengisi kekosongan tersebut.
Lini tengah menjadi salah satu sektor yang paling kritis bagi
Gli Azzurri, terutama setelah Claudio Marchisio, Marco Verratti, dan Riccardo Montolivo tak bisa dibawa karena mengalami cedera.
Conte juga tak mau mengambil risiko membawa Andrea Pirlo, terutama karena semusim terakhir ia bermain di Liga Amerika Serikat yang dianggap Conte tak setingkat dengan kompetisi Eropa.
Semula Conte akan berharap pada duet Motta dan Danielle de Rossi, pemain yang juga menjadi jangkar ketika Italia melaju ke final Piala Eropa 2012. Namun tak kunjung bugarnya Motta membuat rencana Conte itu bisa digagalkan.
Conte sendiri tak mau bersedih kehilangan para pemain dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Giaccherini, pemain yang pernah ia tangani semasa di Juventus dan juga pernah membela Italia pada 20 pertandingan. Conte menyebutnya sebagai pemain yang ia butuhkan dan merupakan aset bagi tim nasional Italia.
"Ia tahu cara melakukan semuanya dari lapangan tengah hingga ke depan," kata Conte seperti dikutip dari
Gazzetta. "Saya membutuhkan pemain seperti itu: seorang pemain yang punya kemampuan dan juga selalu siap secara fisik dan mental."
Menurut Valon Behrami, pemain timnas Swiss yang punya pengalaman lama bermain di Liga Italia, skuat asuhan Conte tak perlu pesimistis menghadapi Belgia di laga pertama mereka di Piala Eropa, hai ini.
"Italia pantas untuk dipercaya. Tak pernah mudah untuk mengalahkan Anda. Dan Anda memiliki pelatih yang tahu caranya memotivasi paa pemain. Ia seorang pemimpin yang hebat," kata Behrami.
"Belgia memang musuh yang sukar, tapi Anda juga bukannya mudah ditekuk."
(vws)