BUKU TRILOGI

'Tune In', Menyelami Kisah The Beatles

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2014 12:12 WIB
Bagi Mark Lewisohn, penulis Inggris, menceritakan kembali kisah  The Beatles band rock terbesar di dunia dengan cara yang layak butuh waktu hingga seperempat abad.
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Mark Lewisohn, penulis Inggris, menceritakan kembali kisah band rock terbesar di dunia dengan cara yang layak butuh waktu hingga seperempat abad.

Cendekiawan Beatles ini telah jatuh cinta dengan empat bintang mengagumkan itu semenjak dia kecil. Karya referensi Beatles pertamanya dibuat pada 1986. Sementara buku terbarunya Tune In Volume 1 terbit akhir tahun lalu.     

Butuh waktu sepuluh tahun merampungkan trilogi biografi  Tune In: The Beatles: All These Years tentang band asal Liverpool itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Lewishon dimulai pada 1845 saat sejarah kelaparan melanda Irlandia, memaksa nenek moyang John Lennon bermigrasi ke Liverpool. Lalu berakhir Desember 1962, tak lama setelah kelompok Inggris ini merilis single pertama, Love Me Do.

Lewisohn yang juga sejarawan ini mengakui jumlah 880 halaman dalam versi Amerika Serikat dan 1.728 halaman edisi Inggris lengkap dapat membingungkan.  

"Jelas saya ingin buku tersebut dibaca oleh orang sebanyak mungkin,” kata Lewishon seperti dikutip Reuters. “Minat saya semata-mata belajar sebanyak yang saya bisa, mendapatkan cerita setepat mungkin.”

Sejumlah pujian dialamatkan pada Lewisohn untuk detail ilmiah dan narasi tulisannya yang memikat. Penulis tidak meminta restu Paul McCartney, Ringo Starr, pewaris John Lennon dan George Harrison untuk buku tak resmi tersebut.  

"Akses seringkali datang dengan kontrol, dan sangat penting bahwa ini tidak ditutupi," kata Lewishon menjelaskan.

Volume 2 biografi John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr ini diharapkan selesai pada 2020. Bagian ini adalah narasi kisah The Beatles sekitar tahun 1966. Terakhir, Volume 3 direncanakan akan rampung tujuh tahun setelahnya.

"Proyek ini bukan tentang 'Saya sudah punya cukup (informasi), maka saya berhenti sekarang'," katanya.  "Ini adalah jika saya tidak memecahkan batu berikutnya, saya akan kehilangan hal terbaik dari semua itu. Jadi saya akan memecahkan setiap batu sebelum berhenti meneliti."

Tune In tidak mengisahkan masa muda John, Paul, George, dan Ringo, atau saat mereka magang di klub musik rock di Liverpool dan Hamburg, Jerman. Lewisohn lebih memburu cerita awal The Beatles dan bagaimana mereka mencari pola.

Dia menemukan, Harrison adalah mitra sejajar di masa-masa awal, setidaknya dalam hal berbagi vokal di panggung.

Penampilan di tahun 1962 menampilkan vokal George di setiap lagu ketiga, bergantian dengan John dan Paul, sebagian karena Brian Epstein sang manager ingin memamerkan fleksibilitas kelompok.

Lewisohn juga menunjukkan kehebatan Ringo sebagai musisi, dan penabuh drum paling banyak banyak diinginkan di Liverpool. "Siapapun yang berpikir dia hanya musisi rata-rata, sebenarnya telah menghina John, Paul, dan George dengan pilihan mereka merekrut Ringo."  

"Saya tidak berpikir buku ini hanya untuk penggemar Beatles. Ini adalah sejarah pascaperang budaya kita. Tiga volume buku ini, jika pada akhirnya rampung, akan jadi sesuatu yang saya harap dapat bertahan selama berabad-abad mendatang."  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER