PENGHARGAAN PENULISAN

Dimulai, Kompetisi Bergengsi untuk Penulis di Inggris

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2014 15:17 WIB
Samuel Johnson Prize for Non-Fiction kembali hadir tahun ini. Penghargaan untuk buku-buku terbitan Inggris itu memasukkan 15 judul dalam daftar panjangnya. Tahun ini, buku riwayat hidup tampak mendominasi.
Jakarta, CNN Indonesia -- Samuel Johnson Prize for Non-Fiction kembali hadir tahun ini. Penghargaan untuk buku-buku terbitan Inggris itu memasukkan 15 judul dalam daftar panjangnya. Tahun ini, buku riwayat hidup tampak mendominasi.

Kelimabelas buku itu dipilih melalui seleksi juri yang terdiri atas Claire Tomalin, Alan Johnson, editor buku Financial Times Lorien Kite, filsuf Ray Monk, dan sejarawan Ruth Scurr. Mereka memilih buku yang diterbitkan antara 1 Januari hingga 31 Desember 2014.

Menurut Tomalin, buku nonfiksi yang terpilih kali ini lebih liar dan dahsyat ketimbang fiksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari daftar panjang, juri akan memilih buku untuk dimasukkan dalam daftar pendek. Rencananya, itu diumumkan pada 9 Oktober mendatang. Buku yang menjadi pemenang, akan diumumkan 4 November 2014.

Tahun lalu, Samuel Johnson Prize for Non-Fiction didominasi buku bertema sejarah. Pemenangnya adalah Lucy Hughes-Hallet, penulis The Pike. Karyanya merupakan biografi dari Gabriele D'Annunzio, seorang fasis Italia.

The Pike unggul dibanding 17 buku lain dalam daftar panjang Samuel Johnson Prize for Non-Fiction 2013, dan lima buku di daftar pendeknya. Pemenang mendapatkan hadiah senilai 25 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 486 juta.

Samuel Johnson Prize for Non-Fiction sendiri sudah ada sejak tahun 1999. Penghargaan itu menaungi berbagai topik buku, seperti isu aktual, sejarah, politik, sains, olahraga, perjalanan, biografi, autobiografi, juga seni. Penghargaan itu terbuka untuk penulis berkewarganegaraan apapun, asal menerbitkan bukunya di Inggris.

Dari situs resmi Samuel Johnson Prize for Non-Fiction, berikut 15 buku yang masuk dalam daftar panjang.

Roy Jenkins (Jonathan Cape) karya John Campbell

The Unexpected Professor: An Oxford Life (Faber) karya John Carey

God's Traitors: Terror and Faith in Elizabethan England (Bodley Head) karya Jessie Childs

The Iceberg: A Memoir (Atlantic) karya Marion Coutts

Hack Attack (Random House) karya Nick Davies

Being Mortal (Profile Books) karya Atul Gawande

The Empire of Necessity (Oneworld) karya Greg Grandin

Common People (Fig Tree) karya Alison Light

H is for Hawk (Jonathan Cape) karya Helen Macdonald

Do No Harm (Weidenfeld & Nicolson) karya Henry Marsh

An Encyclopaedia of Myself (4th Estate) karya Jonathan Meades

Village of Secrets: Defying the Nazis in Vichy France (Chatto & Windus) karya Caroline Moorehead

The Mighty Dead: Why Homer Matters (William Collins) karya Adam Nicolson

In These Times (Faber) karya Jenny Uglow

Romany and Tom: A Memoir (Bloomsbury) karya Ben Watt
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER