Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana sedih berbaur dengan aura menyenangkan dalam pemakaman Joan Rivers. Komedian yang meninggal di usia 81 tahun itu dimakamkan di sebuah gereja di New York, Minggu (8/9) waktu setempat. Tak seperti pemakaman lain, prosesi untuk Rivers berselimutkan nuansa humor.
Salah satunya, ada papan bertuliskan: "The World Famous Laugh Factory Presents Joan Rivers Rest in Peace Make God Laugh". Banyak pesohor datang ke acara itu, seperti komedian Whoopi Goldberg, pengusaha Donald Trump, selebriti Sarah Jessica Parker, serta beberapa nama kondang lain.
Tersedia karpet merah lengkap dengan garis pembatas bagi tetamu, yang mengantarkan mereka menuju ruang utama. Di sana, mereka berkumpul seperti dalam pesta, saling bertukar sapa, pelukan, serta kenangan tentang Rivers. Sementara para kameramen dan jurnalis berbaris di sepanjang sisi karpet merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu menjadikan penghormatan terakhir untuk Rivers lebih mirip acara
Hollywood ketimbang pemakaman. Komedian Jeffrey Ross menyebutnya muram tapi penuh komedi. “Tak ada yang berbatas. Komedian punya tanggung jawab untuk menerangi hal tergelap di dunia. Itulah yang Joan lakukan,” katanya.
Geraldo Rivera, seorang pembawa acara bincang-bincang di televisi mengaku tak pernah melihat pemakaman lain yang lebih penuh tawa. Acara itu dibuka dengan lontaran humor dari Howard Stem, yang dilanjutkan oleh Cindy Adams, serta Hugh Jackman yang menyanyikan lagu
Broadway.
“Itu benar-benar pertunjukan ala New York. Persis seperti yang diinginkan Joan,” tuturnya.
Pembawa acara televisi, Billy Bush melontarkan komentar senada. Dalam akun
Twitter-nya, ia menyebut acara Rivers sebagai pemakaman terbaik yang pernah ada. “Joan Rivers akan sangat menyukainya,” ia menulis.
Seperti dilaporkan kantor berita
Reuters, pemakaman bernuansa Hollywood itu memang impian Rivers. Dalam buku
I Hate Everyone … Starting With Me yang ditulisnya tahun 2012, Rivers mengaku ingin pemakamannya kelak menjadi sebuah acara
showbiz yang besar. Keinginan itu pun sungguh diwujudkan.
Sebelumnya diberitakan, Rivers meninggal pada Kamis (4/9) lalu. Seminggu sebelumnya, ia dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Hidupnya sempat hanya disokong alat bantu medis. Diduga, itu berkaitan dengan operasi tenggorokan rutin yang dilakukan Rivers di sebuah klinik medis di Manhattan.