Jakarta, CNN Indonesia -- Format baru album d’Masiv benar-benar suguhan eksklusif untuk pendengarnya. Band pelantun lagu
Cinta Ini Membunuhku itu mengemas
Hidup Ini Indah dalam bentuk piringan hitam.
Bagi Rian Ekky Pradipta sang vokalis, pembuatan album piringan hitam itu merupakan mimpi yang terwujud.
"Kami sudah rilis album dalam bentuk digital di iTunes. Agustus, rilis CD-nya. Baru Oktober ini meluncurkan piringan hitam, tapi jumlahnya cuma 500 keping," ujar Rian saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (7/10). Peluncurannya dilakukan di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).
Baru dirilis saja, album berbentuk piringan hitam itu langsung terjual lebih dari 100 keping. Itu baru di hari pertama, kata Rian. "Sekarang memang mulai tren lagi. Kalau di Eropa dan Amerika, penjualan piringan hitam bahkan mengalahkan penjualan CD atau digital," katanya lagi.
Rian menuturkan, pembuatan vinyl untuk album Hidup Ini Indah khusus dilakukan di Jerman. Namun, proses rekaman tetap dikerjakan di Indonesia. Master rekamanlah yang dikirim ke Jerman, lalu dibuatkan vinyl-nya. "Kirim datanya format WAV, nanti akan dijadikan analog lagi," ujarnya.
Menurut Rian yang sudah menggemari piringan hitam sejak kecil, musik yang dibuat dengan analog lebih terasa dahsyat di telinga. "Analog itu musiknya lebih keluar. Saat didengar, beda. Detail-detail musiknya lebih terasa," ucapnya mengungkapkan. Kualitasnya pun awet sampai bertahun-tahun.
Sayang, karena baru pertama dibuat versi piringan hitam, album d’Masiv belum sempurna. Rian menerangkan, proses mixing yang seharusnya berbeda, masih disamakan. "Seharusnya beda, tapi karena baru pertama jadi masih sama. Next kalau mau bikin lagi, harus dibedakan," ia mengatakan.
Proses pembuatan album berbentuk piringan hitam, Rian melanjutkan, tidak lebih sulit dari produksi album biasa. Waktu produksi hanya sekitar dua bulan. Pembuatan vinyl di Jerman bahkan tidak lebih dari 10 hari. "Yang lama itu
shipping-nya. Itu memakan waktu sampai sebulan sendiri," tutur Rian.
Album
Hidup Ini Indah milik d’Masiv, berisi 12 lagu. Tiga lagu di antaranya sudah pernah ada di album sebelumnya. Album itu dibanderol harga Rp 350 ribu. Itu merupakan album pertama yang dirilis Musica Studio dengan bentuk piringan hitam, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT