FESTIVAL FILM INDONESIA

FFI yang Mencoba Bergaung Lagi

CNN Indonesia
Jumat, 17 Okt 2014 17:11 WIB
Festival film bermunculan bak jamur di musim hujan. FFI kini bukan satu-satunya barometer perfilman Indonesia. Tahun ini, FFI ingin mengembalikan pamor.
Reza Rahadian dan Christine Hakim, ikon FFI 2014 (CNNIndonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rasa bangga dan percaya pada Festival Film Indonesia (FFI) runtuh sejak konflik tahun 2006. Kala itu, sineas berbondong-bondong mengembalikan Piala Citra. Itu wujud protes karena Ekskul, yang dianggap melakukan plagiarisme dan melanggar hak cipta, dijadikan film terbaik.

Tahun ke tahun, ajang apresiasi film yang seharusnya menjadi terbesar dan bergengsi di Indonesia itu makin tersisih. Konflik menghantui tiap penyelenggaraannya. Saat digelar di Yogyakarta tahun 2012 misalnya, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengkritik persiapan panitia yang kurang.

Festival-festival lain pun bermunculan. Ada Festival Film Bandung, yang kiprahnya mulai terdengar secara nasional. Ada pula Piala Maya, Apresiasi Film Indonesia, Indonesian Movie Awards, dan sebagainya. FFI pun bukan lagi satu-satunya barometer menilai perfilman Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun 2014, ajang itu mencoba kembali ke khittah. FFI mulai berdandan. Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kini menggandeng Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk menggelar FFI. BPI sendiri diketuai aktor senior Indonesia, Alex Komang.

“BPI sebagai organisasi perfilman Indonesia, diatur dalam Keppres. Salah satu tugasnya menyelenggarakan festival,” ujar Kemala Atmojo, Ketua Pelaksana FFI 2014 di Kuningan, Jakarta, Jumat (17/10). Sebelumnya, FFI diselenggarakan Komite Kerja Festival Film Indonesia (KKFFI).

Wajah baru

Bukan hanya berganti penyelenggara, FFI 2014 juga berganti ‘wajah’. Sineas-sineas muda mulai dilibatkan. Ia bahkan punya dua ikon yang mencerminkan lintas generasi: Christine Hakim dan Reza Rahadian. Bintang Habibie & Ainun itu menjelaskan, ia sudah lama berharap terlibat di FFI.

“Saya sudah bilang Bu Mari (Mari Elka Pangestu, Menteri Koordinator Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) sejak FFI di Yogyakarta, dua tahun lalu. Insan muda perlu dilibatkan. Kami merasa, kok senior saja? Kapan yang muda? Minimal mendukung apa kek. Sekarang diberi kesempatan ini,” ujar Reza.

Christine menuturkan, sebagai senior ia mengingatkan sineas-sineas gaek untuk bersikap bijak. Menurutnya, harus ada estafet kepemimpinan dan penyelenggaraan dalam FFI. “Mereka muda, fresh, masih banyak ide brilian,” katanya. Itu semua, akan melahirkan pembaruan di tubuh FFI.

FFI 2014 sendiri saat ini sudah mulai bergulir. Senin (20/10) mendatang, seluruh materi film yang masuk akan diserahkan pada juri. Sejauh ini, sudah ada 25 judul yang masuk. Pesta FFI 2014 akan diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan, 6 Desember 2014.

Berbagai acara digelar untuk memeriahkannya. Di antaranya: diskusi film, festival seni, pesta kerajinan dan kuliner, dan jumpa artis. Sementara ini, pesta FFI 2014 akan ditayangkan di TVRI.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER