Jakarta, CNN Indonesia -- Tinggal jauh dari rumah, membuat para pendatang kerap merindukan makanan, budaya, juga atmosfer negara asal mereka. Namun bagi perempuan keturunan India, Shanti Tolani, negeri keduanya, Indonesia, justru membuat serasa di rumah.
“Indonesia tidak terlalu jauh berbeda dengan India, dari budaya, makanan, sifat orang-orangnya, bahkan ekonominya juga. Perbedaannya, saat saya keluar rumah, bukan orang India yang saya lihat, tetapi orang Indonesia,” kata Country Manager Miss India-Indonesia.
Orang tua Shanti hijrah ke Gunung Sahari, Jakarta, pada awal 1970-an dan membangun bisnis asuransi. Shanti sendiri dan kembarannya lahir di Jakarta. Sempat mengenyam pendidikan dasar hingga usia 10 tahun, lalu keduanya menuntut studi di India. Beranjak dewasa, mereka kembali ke Jakarta, hingga kini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, keramahan dan keterbukaan warga Indonesia menyambut warga minoritas India membuatnya merasa tidak jauh dari rumah. Shanti yang saat ini sedang menyiapkan Miss India-Indonesia 2015 menyatakan, satu hal yang membuat orang India di Indonesia sulit beradaptasi adalah transportasi umum.
“Karena keterbatasan bahasa, sulit bagi orang India yang tidak tahu jalan untuk bepergian di Indonesia, apalagi tidak tahu aturan-aturannya saat menggunakan transportasi umum,” Shanti menjelaskan.
Meskipun merasa nyaman tinggal di Indonesia, tidak membuat Shanti dan orang-orang keturunan India lainnya melupakan jati diri mereka. Sampai saat ini, mereka masih melakukan tradisi-tradisi yang biasa mereka lakukan di negeri asalnya.
Setiap minggu, mereka melakukan sembahyang secara rutin di rumah atau kuil. Selain itu, sebulan sekali mereka merayakan acara-acara yang terdapat di kalender India.
“Satu minggu sekali, sebulan sekali, bahkan setahun sekali kami tetap melaksanakan tradisi-tradisi khas India. Misalnya, perayaan Holi yang merupakan permainan warna, dan Diwali: festival cahaya,” cerita Shanti.
Di Indonesia, terdapat komunitas-komunitas kelompok orang India. Yaitu, komunitas India Utara, komunitas India Selatan, juga komunitas orang India yang berasal dari Mumbai. Daerah ini memiliki tradisinya masing-masing yang masih mereka bawa sampai saat ini ke Indonesia.
Bahkan ada juga pendeta yang dapat melakukan ritual-ritual seperti acara pernikahan, ritual meninggal, lalu ritual kelahiran, bahkan ritual menamai bayi yang tetap dijaga orisinalitasnya. Selain itu, juga ada beberapa tempat-tempat makan dan tempat belanja khas India, meskipun tidak sebanyak di negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
“Sama seperti makanan Indonesia: ada makanan Sunda, makanan Manado dan lain-lain. Di Indonesia, bahkan ada restoran yang menyajikan makanan khas daerah-daerah India,” kata Shanti. Dan untuk tempat belanja, menurut Shanti, ada sekitar enam toko yang menjual pakaian dan ornamen India di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.
Perayaan Diwali di IndonesiaPerayaan yang dirayakan selama lima hari ini dimulai dengan berdoa yang dilakukan oleh semua keluarga India. Mereka secara khusus berdoa kepada para dewa-dewi dalam perayaan tahun baru India ini.
Selain berdoa, perayaan ini dikenal sebagai perayaan yang penuh cahaya, maka itu Diwali juga diramaikan dengan kembang api dan petasan-petasan sebagai simbol cahaya. Di setiap rumah India, juga didekorasi dengan lilin beraroma dan diya khas India yang dibuat dengan kapas dan minyak.
Di rumah pun dekorasinya terlihat berwarna yang dihiasi dengan rangoli, yang merupakan beras warna warni yang menjadi dekorasi di pintu-pintu rumah sebagai tanda selama datang. “Yang pasti Diwali itu berarti terang dan berwarna,” kata Shanti.
Selain dekorasi cahaya dan warna-warni, para orang India diharuskan membeli emas atau perak baru sebagai simbol. “Ini harus, kecil pun tidak apa-apa asalkan dari emas atau perak hanya sebagai simbol,” Shanti menjelaskan.
Pada hari-hari berikutnya, perayaan ini berlanjut dengan kunjungan ke rumah-rumah kerabat, juga kawan mereka dengan membawakan manisan dan makanan-makanan India. Tidak hanya berlaku untuk perayaan Diwali, semua makanan yang ada pada perayaan harus manis. Hal ini sebagai harapan agar mendapatkan keberuntungan dan momen-momen yang menyenangkan ke depannya.