U2

Black Keys: Album U2 Degradasi Musik Mereka

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 01:35 WIB
Menghina Justin Beiber dalam karir musiknya, kini U2 harus menerima pernyataan pedas Partrick Carney drummer Black Keys soal "Song of Innocene" yang mengganggu
Bono (C) of Irish rock band U2 gestures to the audience after performing at an Apple event at the Flint Center in Cupertino, California, September 9, 2014. (Reuters/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menghina Justin Beiber, akhirnya Patrick Carney menghujam U2 dengan komentarnya soal rilis otomatis menggandeng Apple.

Drummer Black Keys ini beberapa bulan lalu mengeluarkan komentar tentang karir musik Bieber, “Seharusnya dia bersyukur bahwa dia punya karir musik yang menjengkelkan,” kata Patrick. Hal itu lagilagi dilakukan Patrick pada Bono CS soal rilis album lewat iTunes, bersamaan dengan peluncuran iPhone 6 dan iPhone6 + 9 September 2014.

“Song of Innocene,” diunduh gratis dari iTunes. “Mereka telah mendegradasi nilai musik mereka,” ujar Carney kepada The Seattle Times. Rilis itu, “benar-benar mendevaluasi musik mereka sepenuhnya dan mengirimkan pesan yang membingunkan. Saya rasa mereka ingin dianggap murah hari karena melakuan itu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Album teranyar, yang “so so’ bagi penggemar berat U2, telah diunduh oleh 500 juta folder secara otomaris. Memberikan kepuasan bagi penggemarnya, tapi tidak sedikit yang ‘mencak-mencak’. “Album apa ini, saya tidak menginginkan ya ada di iTunes.”

“Saya minta maaf untuk itu,” kata Bono dalam sebuh video tanya jawab pekan ini di laman Facebook U2. “Saya yang punya ide ini, tapi (kami) terbawa dengan ego sendiri. Artis rentan dengan kelakuan ini. Sedikit megalomania, sentuhan kemurahan hati, sejumput promosi diri dan ketakutan mendalam bahwa lagu ini, yang kita menuangkan hidup kita ke dalamnya selama beberapa tahun terakhir, tidak mungkin di dengar,” Bono meminta maaf untuk album gratisnya di iTunes.

Apple merilis, Album ‘megalomania’ Bono diunduh penuh sebanyak 26 juta kali dan setidaknya 81 juta orang mendengarkan setidaknya satu lagi dari album mereka, yang dirilis dengan kandungan unsur paranoid.

Patrick jumawa melihat pilihan Keys dengan tdiak memajang dua album terakhirnya di Spotify. Artist tidak dapat kompensasi yang adil ujarnya.

“Semua tentang saya dalam melihat musik adalah: Jika seseorang menghasilkan uang, maka artis harus mendapat potongan yang adil,” ujar Patrick.

Menyidir Sean Parker pendiri Spotify sepertinya, “Adalah sesuatu yang layak dari 3 miliar dolar, dia lebih kaya dari Paul McCartney dan baru 30 dan tidak pernah menulis lagu,” ungkap Patrick. (cnn.com)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER