Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah maraknya musisi yang '
walk out' dari Spotify, David Tahalele, manajemen Fueled by Nekat justru mendukungnya. Ia menganggap, situs layanan musik streaming bisa jadi strategi promosi.
David bahkan mengaku tidak khawatir menghadapi masuknya layanan musik
streaming gratis ke Indonesia. Katanya, gonjang-ganjing seputar persaingan layanan
streaming musik dengan penjualan album fisik maupun digital, akan menjadi ranah pertarungan antar label, bukan artis.
"Itu strategi saja, ada beberapa label yang mau rilis dalam format digital baru fisik, ada yang fisik dulu, ada juga yang hanya mau rilis fisik," ujarnya pada CNN Indonesia, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David menjelaskan pendapatnya lebih lanjut. Misalnya, saat ini penjualan CD sedang naik daun. Tiba-tiba, masuk layanan musik gratis. Orang pun akan cenderung latah mengikuti tren terbaru. Meski begitu, menurut David penjualan fisik dapat berjalan selaras dengan penjualan format digital maupun pada layanan
streaming gratis.
Menurut David, adanya layanan musik streaming seperti Spotify akan membantu masyarakat mendengarkan lebih banyak variasi musik.
"Dengan tidak bergairahnya industri rekaman fisik ini bisa jadi solusi," kata pria yang pernah bekerja di beberapa label rekaman ternama di Indonesia ini.
David, yang juga merupakan manajer dari band Alexa, menampik bila situs layanan musik streaming gratis akan mendegradasi nilai musik. Dari sisi musisi sendiri, dibukanya situs layanan itu akan menambah arena baru untuk memasarkan karya.
"
Platform digital, berbayar maupun tidak, akan sangat membuka kesempatan bagi siapapun untuk memasarkan musiknya sendiri," tutur David.
Toh, bagi David, kualitas musisi tidak semata-mata akan ditentukan lewat bentuk fisik dari lagu saja. Melainkan, ditunjukkan dengan sendirinya melalui penampilan di panggung dan lagu itu sendiri.
"Pada akhirnya musik itu gratis," katanya.