Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya siulan empat nada yang menjadi ciri khas di
The Hunger Games: Mockingjay Part 1. Acungan tiga jari tengah yang menjadi simbol pemberontakan masyarakat distrik terhadap Presiden Snow serta The Capitol, juga ikonik.
Salam tiga jari itu bahkan mengilhami mahasiswa di Thailand. Mereka mengacungkan salute itu sebagai tanda pemberontakan terhadap pemerintahan yang totaliter. Alhasil, tiga mahasiswa yang mengacungkan salam tiga jari itu, ditahan polisi.
The Hunger Games: Mockingjay Part 1 bahkan ditarik dari peredaran karena dinilai menyebarkan pengaruh pemberontakan kepada masyarakat. "Kami merasa bioskop kami digunakan untuk kegiatan politik," kata juru bicara sinema Apex pada
Bangkok Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, salam tiga jari itu sebenarnya sudah melenceng dari arti sebenarnya. Mengutip situs
The Hunger Games Wikia, salam itu memang khas Distrik 12, kampung halaman Katniss Averdeen (Jennifer Lawrence). Tapi, bukan untuk pemberontakan.
Chapter 2 buku
The Hunger Games karya Suzanne Collins adalah kali pertama salam itu disebut.
"Itu gestur khas distrik kami yang sudah langka dan tua. Beberapa kali terlihat di pemakaman. Artinya terima kasih, kebanggaan, dan ungkapan sampai jumpa kepada seseorang yang kau cintai," demikian tertulis dengan sudut pandang Katniss.
Itu terjadi ketika Katniss merelakan diri menggantikan Prim, sang adik yang terpilih ikut Hunger Games, pertarungan hidup mati bikinan The Capitol. Semua Distrik 12 memberinya salam sebagai tanda terima kasih, bangga, perpisahan.
Saat Rue kecil meninggal, salam itu kembali disebutkan. "'Selamat tinggal, Rue,' aku berbisik. Aku menekan tiga jari tengah dari tangan kiriku ke bibir, lalu mengacungkan ke arahnya. Kemudian aku berlalu tanpa pernah melihat ke belakang."
Penjelasan itu tidak muncul di film. Mendadak sutradara Francis Lawrence menampilkan salam tiga jari sebagai simbol pemberontakan. Siapapun yang berani bersiul, apalagi mengacungkan salut itu, akan diberantas
peacekeeper dari The Capitol.
Di dunia nyataTernyata, salam tiga jari sungguh ada di dunia nyata. Pertama, di Indonesia. Salam itu menandakan perdamaian usai Pemilihan Presiden 2014 yang panas karena hanya ada dua kandidat.
Apalagi, Joko Widodo populer dengan salam dua jarinya. Setelah akhirnya diputuskan terpilih secara resmi sebagai Presiden RI, para kreatif di sekeliling Jokowi memopulerkan salam tiga jari.
Relawan bahkan menggelar konser "Salam 3 Jari" saat Jokowi dilantik jadi presiden, 20 Oktober lalu. Slank, salah satu musisi pendukung Jokowi, juga baru saja meluncurkan album Salam 3 Jari.
Selain Indonesia, Serbia ternyata juga mengenal salam tiga jari. Namun, yang digunakan bukan jari tengah. Melainkan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Jari manis dan kelingking dilipat.
Mengutip
Wikipedia, salut itu biasa digunakan sebagai simbol dukungan rakyat Serbia terhadap apapun. Bisa politik, bisa juga pertandingan olahraga. Salam itu pertama muncul tahun 1990.
Tahun 1991, salam tiga jari semarak memenuhi jalanan di Belgrade. Itu menandakan tiga permintaan untuk Serbian Renewal Movement. Sepanjang sejarah, salam itu juga beberapa kali membuat kontroversi, karena dianggap provokasi.