Jakarta, CNN Indonesia -- Satu lagi film yang patut Anda masukkan dalam
to-do-list 2015. Film keluarga yang menggugah empati bernuansa pendidikan,
MARS.Film yang diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Aishworo Ang, akan mulai pengambilan gambar di Gunung Kidul pada 7 Januari mendatang.
MARS menceritakan kisah perjuangan sepasang ibu dan anak dalam bertahan hidup di desa dengan tingkat kemiskinan dan bunuh diri tertinggi di Indonesia. Sang ibu, Tupon seorang diri membesarkan anaknya, Sekar Palupi, hingga akhirnya sukses menjadi ahli astronomi lulusan Oxford University.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah yang digarap oleh John De-Rantau ini menekankan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidup seseorang. Kemiskinan yang terjadi bukanlah halangan bagi seseorang untuk meraih prestasi dan menaikkan taraf hidupnya.
Tupon merupakan wanita tanpa pendidikan nan miskin, yang kemudian melahirkan di luar pernikahan. Di tengah himpitan beban ekonomi, ia harus membesarkan sang anak seorang diri akibat tindakan tak bertanggung jawab kekasihnya di masa lalu.
Ia pun bertemu dengan Supri, seorang bujangan tua yang bersedia bersamanya membesarkan Sekar Palupi untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Namun nahas, kecelakaan tambang merenggut Supri dari kedua wanita tangguh tersebut.
Intrik sosial juga dijanjikan sang sutradara, Sahrul Gibran, sebagai konflik yang akan menambah beban hidup dari kedua wanita tersebut. Tupon harus tetap membesarkan Sekar Palupi dan mempertahankan kepercayaannya kepada Tuhan, di saat sekelilingnya terjadi kemusyrikan.
John menekankan pentingnya pendidikan terutama moral dan agama dalam kisah ini. Ia pun mengaku sangat tersentuh saat membuat naskah yang membutuhkan waktu dua bulan tersebut. Dirinya pun menekankan pentingnya peran ibu dalam mendidik anak.
"Kehadiran seorang ibu sangat menentukan menjadi apa anak ke depannya," ujar John kepada CNN Indonesia, saat ditemui di Blitz Megaplex, Central Park, Senin (22/12). "Saya tidak akan mau membuat naskah atau film jika memang tidak bagus, bukan sekadar tren. Ini sama seperti saat Denias dahulu,"
Film ini direncanakan akan tayang pada Mei 2015 dan diperankan oleh Kinaryosih, Acha Septriasa, Jajang C Noer, Teuku Rifnu Wikana, Chelsea, Egy Fadli, dan Trisno Bosha.