Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberontakan publik Amerika dan pernyataan keras Presiden Barack Obama akhirnya meluluhkan hati Sony Pictures. Perusahaan asal Jepang itu akhirnya mengizinkan film
The Interview tetap tayang di beberapa bioskop di Amerika Serikat.
Film yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco itu bakal tayang tepat pada hari Natal, 25 Desember. Keputusan itu langsung diapresiasi Gedung Putih. Juru bicara presiden, Eric Schultz mengatakan, "Keputusan yang dibuat Sony dan keterlibatan bioskop-bioskop membuat masyarakat punya pilihan filmnya sendiri, dan kami menghargai itu."
Sony mengubah pikiran setelah Obama angkat bicara soal film
The Interview, Jumat (19/12) lalu. Menurut Obama, keputusan Sony menarik film berbiaya US$ 44 miliar atau Rp 549 miliar itu adalah kesalahan. "Kita tidak bisa memiliki masyarakat di mana seorang diktator dari suatu tempat bisa mulai penyensoran di sini, Amerika Serikat," kata Obama dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar itu senada dengan kata hati artis-artis Hollywood, termasuk George Clooney, Ben Stiller, Steve Carell, Rob Lowe, Jimmy Kimmel, dan Judd Apatow. Semua mengkritik Sony.
Franco dan Rogen yang menjadi bintang utama sekaligus ikut andil mengarahkan film, akhirnya angkat bicara setelah sekian lama bungkam. Keputusan baru Sony membuat mereka senang.
"Rakyat telah berbicara! Kebebasan telah berlaku!," kata Rogen. Franco tak kalah antusias menyambut filmnya diputar di bioskop-bioskop, "KEMENANGAN!!!!!!! RAKYAT dan PRESIDEN telah berbicara!!!"
Sebelumnya, Sony memang membatalkan penayangan film yang memarodikan Kim Jong Un, pemimpin dari negeri diktator Korea Utara. Itu diputuskan setelah Sony diserang peretas siber, dan ada ancaman penyerangan teroris seperti kejadian 11 September 2001.
Kepala Eksekutif Sony Pictures Entertainment, Michael Lynton menuturkan seperti dikutip dari Reuters, "Kami tak pernah menyerah merilis
The Interview dan kami bersemangat film kami akan ada di beberapa teater saat Natal."
"Sony berusaha mengamankan panggung-panggung teater lain sehingga film ini menjangkau lebih banyak kemungkinan penonton," ia menambahkan.
Keputusan Sony langsung disambut gembira oleh banyak bioskop di Amerika. Alamo Drafthouse Cinema yang berbasis di Texas berkeputusan bulat akan menayangkan film itu.
The Interview bahkan tidak hanya menempati satu layar.
Menariknya, tiket telah terjual habis hanya dalam hitungan menit setelah bioskop itu menawarkannya secara online. Bioskop Plaza Atlanta juga mengumumkan lewat media sosial, bahwa mereka akan menayangkan
The Interview.
Hingga saat ini, belum jelas ada berapa teater tepatnya yang bakal menayangkan film itu. Yang jelas, semua sudah tahu konsekuensinya dan berani menanggung risiko adanya kekacauan yang mungkin terjadi saat pemutaran film.
Greg Laemmle, presiden jaringan bioskop Laemmle Theatres di Los Angeles akan menayangkan
The Interview pada 31 Desember mendatang, dengan pengamanan ekstra ketat sebagai pencegahan.